Beri Bantuan APD untuk Tiga RS Rujukan
Dukungan Machfud Arifin kepada Tenaga Kesehatan
SURABAYA, Jawa Pos – Machfud Arifin terus merealisasikan upaya untuk turut memerangi pandemi Covid-19 di Kota Surabaya. Dukungan penuh kali ini kembali diberikan kepada tenaga kesehatan yang menjadi salah seorang pejuang di garda terdepan. Untuk itulah Machfud memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) ke tiga rumah sakit rujukan kemarin (11/5).
Rumah Sakit Islam Surabaya di Jalan Ahmad Yani menjadi tujuan pertama. Selain baju hazmat, Machfud juga memberikan masker N95, hand sanitizer, serta cairan disinfektan. ”Memang APD seperti masker ini agak sulit ditemui di pasaran,” ungkap Dirut RS Islam Surabaya Samsul Arifin.
Bantuan APD juga diberikan untuk RSI Jemursari. Total ada 100 set baju hazmat, 100 liter cairan disinfektan, lima unit alat semprot, 24 liter hand sanitizer, dan 100 lembar masker N95. Ada pula sepuluh pasang sepatu boots dan 300 set nurse cap.
Direktur RSI Jemursari Prof Dr dr Rochmad Romdoni mengaku bersyukur atas bantuan tersebut. Sebab, pihaknya sedang membutuhkan APD untuk penanganan pasien Covid-19 atau dengan gejala Covid-19. ”Karena dalam situasi seperti ini, kita harus selalu waspada,” ujarnya.
Pemberian bantuan dilanjutkan untuk Rumah Sakit Universitas Airlangga. Machfud ditemui Rektor Unair Prof Mohammad Nasih. Dua tokoh itu sempat berbincang terkait situasi pandemi Covid-19 saat ini. Termasuk soal perpanjangan PSBB untuk Kota Surabaya.
Menurut Nasih, tenaga medis sangat membutuhkan dukungan kinerja dalam kondisi seperti saat ini. Apalagi, jumlah pasien yang terjangkit belum menunjukkan tren menurun. ”Unair memiliki banyak tenaga kesehatan yang ahli di bidang masing-masing. Tetapi, tanpa dukungan perlengkapan yang memadai, keilmuan serta keahlian yang dimiliki para tenaga kesehatan tidak bisa dipakai secara maksimal,” ungkapnya.
Nasih bersyukur bantuan APD untuk tenaga kesehatan terus mengalir. Selain dari pemerintah, bantuan dari Machfud tersebut juga sangat penting. ”Kebutuhan APD ini memang cukup banyak. Per hari bisa menghabiskan 100 APD untuk menangani pasien. Jadi, kebutuhan itu akan terus bergerak,” jelasnya.
Sementara itu, Machfud mengatakan bantuan yang diberikan itu murni dalam rangka kegiatan kemanusiaan. Dia mengaku prihatin dengan kondisi beberapa rumah sakit yang stok APDnya sudah hampir habis. ”Kita ingin meringankan beban para tenaga kesehatan. Ini juga menjadi stimulus. Semoga bantuan dari pemerintah juga terus mengalir,” katanya.