Gelar KKN Tematik, Unitomo Gandeng BNPB
SURABAYA, Jawa Pos – Universitas dr Soetomo (Unitomo) kini menerapkan kuliah kerja nyata (KKN) tematik. Yakni, tentang pengurangan risiko bencana (PRB) Covid-19.LembagaPenelitiandan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Studi Bencana dan Lingkungan (PSBL) Unitomo pun telah memberikan pembekalan gelombang I melalui daring kemarin (11/5).
Ketua LPPM Unitomo Fadjar Kurnia Hartati mengatakan, untuk peserta KKN Unitomo saat ini terdapat 53 kelompok. Pembekalan pun dibagi menjadi dua gelombang. Pembekalan tersebut melibatkan peserta KKN dan dosen pembimbing lapangan (DPL). Peserta mendapatkan pengarahan secara teknis dari Ketua PSBL Unitomo Hendro Wardhono. ’’Dalam kembekalan ini kami menjelaskan teknis yang bertujuan memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam hal self
sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),’’ katanya.
Fadjar menuturkan, setiap peserta KKN berkewajiban membuat laporan hasil kinerjanya sebagai relawan nonmedis dalam memutus mata rantai Covid-19. Laporan kinerja tersebut diserahkan kepada ketua kelompok. Peserta KKN tahun ini mengabdi kepada masyarakatdirumahsaja.Merekamenggunakan aplikasi rekomendasi BNPB. Yakni, INARISK. ’’LPPM Unitomo bekerja sama dengan BNPB sebagai Gugus Tugas Covid-19 untuk melaksanakan KKN sebagai relawan informasi bagi pemerintah,’’ ujarnya.
Meski hanya di rumah, lanjut dia, pelaksanaan KKN tematik PRB Covid-19 mengemban tugas pokok. Yakni, edukasi, sosialisasi, dan mitigasi. Ketua PSBL Unitomo Hendro Wardhono menambahkan, kegiatanKKNtersebutsangatmembantu pemerintah dalam memberikan data. Nanti data-data yang diperoleh mahasiswa mengarah pada dasawisma dalam self assessment tersebut. ’’Jadi, misalnya satu mahasiswa memperoleh 10 data keluarga. Setidaknya jika ada 500 mahasiswa, data yang diperoleh 5 ribu keluarga,’’ jelasnya.
Hendro menuturkan, peserta KKN harus mengutamakan pengumpulan data di lingkungan keluarga. Misalnya, keluarga inti, tante, atau om mahasiswa. ’’Data tersebut dapat diperoleh melalui informasi via WhatsApp sehingga peserta KKN tetap di rumah saja selama pandemi Covid-19,’’ katanya.