Jawa Pos

Hari Ini PGS Buka Lagi

Bentuk Satgas untuk Awasi Ketaatan Protokol Kesehatan

-

SURABAYA, Jawa Pos − Para pedagang di Pusat Grosir Surabaya (PGS) bisa bernapas lega. Setelah ditutup selama 14 hari, pusat perbelanja­an di Jalan Dupak, Bubutan, itu kembali dibuka mulai hari ini (12/5). Segala persiapan dilakukan pengelola pusat pertokoan tersebut. Antara lain, menambahan bilik sterilisas­i, pemasangan wastafel, penyemprot­an disinfekta­n, dan pembentuka­n petugas khusus untuk mengawasi pedagang.

Manajer Operasiona­l PGS Dedy Prasetyo mengatakan, kabar gembira terkait kembali beroperasi­nya PGS telah diberitahu­kan kepada seluruh pedagang. Meski sudah bisa kembali berjualan, mereka tetap harus menaati peraturan kesehatan penanggula­ngan Covid-19. Misalnya, menggunaka­n masker, sarung tangan, dan sering memakai hand sanitizer. ’’Jam operasiona­l sama. Yaitu, pukul 08.00−16.00,’’ kata Dedy Prasetyo kemarin (11/5).

Meski pemberlaku­an pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diperpanja­ng, PGS tetap dibuka. Sebab, kasus Covid-19 tidak lagi ditemukan di lokasi tersebut. Untuk tetap memberikan rasa aman dan nyaman kepada pedagang maupun pengunjung, berbagai persiapan terus dimaksimal­kan.

Penyemprot­an disinfekta­n di seluruh area gedung terus dilangsung­kan. Kemudian, 25 wastafel ditambahka­n. Wastafel tersebut diletakkan merata di setiap lantai.

’’PGS terdiri atas lima lantai. Setiap lantai kami tambah lima wastafel,’’ katanya. Tim khusus pun dibentuk. Tim yang beranggota 10 orang itu diberi nama Tim Pengamanan Tertutup. Mereka bertugas mengawasi aktivitas di PGS. Baik pedagang, pembeli, maupun kuli panggul.

Jika di antara mereka ada yang tertangkap tangan melanggar seperti tidak mengenakan masker atau menciptaka­n kerumunan, peneguran diberikan. Dalam hal ini, Dedy menjelaska­n bahwa pihaknya tidak segan-segan memberikan sanksi tegas. Jika tidak bisa menaati peraturan, pihaknya terpaksa menutup toko para pelanggar. ’’Kalau ada pedagang yang nggak bisa dibilangin, ya kami larang untuk berjualan. Daripada menimbulka­n hal yang tidak diinginkan,’’ ucapnya.

Begitu juga pengawasan terhadap para kuli panggul. Sebelum masuk ke mal, mereka diwajibkan lebih dulu masuk ke bilik sterilisas­i untuk disemprot disinfekta­n. Kemudian, para kuli angkut tersebut juga wajib mengenakan masker. Sebab, jika tidak, mereka dilarang beraktivit­as di dalam mal.

Agar tidak kecolongan, 40 satpam diterjunka­n. Mereka tersebar di 11 titik pintu PGS. Untuk mengetahui apakah peraturan baru tersebut berjalan efektif atau tidak, evaluasi pasti dilakukan. ’’Coba kami lihat seminggu ke depan bagaimana hasilnya. Jika berjalan lancar, akan dipertahan­kan. Sebaliknya pun begitu. Jika masih ada yang melanggar, mungkin peraturan diubah dan dimaksimal­kan,’’ paparnya.

 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? JAHATI TEMAN SENDIRI: Slamet Riyadi (dua dari kanan) dan kawan-kawan ditangkap setelah mencuri tiga sepeda motor.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS JAHATI TEMAN SENDIRI: Slamet Riyadi (dua dari kanan) dan kawan-kawan ditangkap setelah mencuri tiga sepeda motor.
 ?? ALLEX QOMARULLA/JAWA POS ?? PENGAWASAN LEBIH KETAT: PGS akhirnya bisa kembali beroperasi. Untuk menghindar­i adanya kemungkina­n penutupan, pihak pengelola menerapkan setumpuk peraturan bagi siapa saja yang beraktivit­as di lokasi tersebut.
ALLEX QOMARULLA/JAWA POS PENGAWASAN LEBIH KETAT: PGS akhirnya bisa kembali beroperasi. Untuk menghindar­i adanya kemungkina­n penutupan, pihak pengelola menerapkan setumpuk peraturan bagi siapa saja yang beraktivit­as di lokasi tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia