Jawa Pos

Distribusi­kan 2.641 Face Shield ke 71 Sarana Kesehatan

Waktu luang saat WFH bisa digunakan untuk kegiatan sosial. Menyumbang aksi yang bermanfaat untuk sesama di tengah pandemi. Seperti yang dilakukan Handy Wicaksono.

- NURUL KOMARIYAH,

Jawa Pos

KEKHAWATIR­AN di tengah pandemi yang disertai keinginan kuat untuk bisa berguna bagi orang lain membuat Handy Wicaksono bergerak. Dosen Teknik Elektro UK Petra itu menggagas Get Well Soon (GWS) Project. Yakni, program donasi face shield untuk tenaga kesehatan (nakes). Bersama sang istri, Endah Setyowati, dia mulai membuat face shield sendiri di rumah sejak akhir Maret lalu hingga saat ini.

”Sejak WFH, kami melihat banyak informasi tentang Covid-19 yang membuat semakin khawatir. Daripada terus cemas, saya terpikir untuk produktif dengan membuat face shield. Bahan bakunya sangat sederhana, tapi hasilnya sangat berguna dan vital untuk nakes kita yang ada di garda terdepan,” paparnya.

Handy belajar membuat face shield secara otodidak. Dari video do it yourself (DIY) yang dibagikan oleh salah seorang temannya di Malang pada akun media sosial. ”Saya terinspira­si teman saya yang di Malang itu. Dia bikin duluan dan ada videonya. Saya buat face shield berdasar video DIY itu,” imbuhnya.

Kegiatan tersebut Handy akui bisa melepaskan dirinya dari kekhawatir­an yang berlebih. Usaha sederhana dan niat baik itu pun lantas menular kepada orang-orang lain. Terutama saat dia mengunggah hasil face shield yang dibuatnya dengan sang istri di Facebook. Banyak temannya yang tertarik untuk melakukan hal serupa.

Saat ini GWS Project memiliki 19 relawan dari beragam latar belakang profesi, usia, dan agama, tapi disatukan oleh tujuan yang sama. Mereka tersebar di Sidoarjo, Madiun, dan Tangerang. Handy menjelaska­n, pengerjaan face shield dilakukan di rumah masingmasi­ng. Pendanaan dilakukan secara swadaya dan diperoleh dari beberapa donatur. ”Saya belikan bahannya. Nanti, kalau sudah jadi, dikirim ke rumah saya di Surabaya. Baru kemudian disetor ke sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) yang membutuhka­n. Memang kurang efektif kalau tidak dikerjakan bareng. Tapi, sekali lagi, harus jaga jarak. Seminggu paling banyak kami bisa bikin 500 buah,” ungkapnya.

Hingga saat ini GWS Project sudah mendistrib­usikan 2.641 face shield ke 71 rumah sakit, puskesmas, dan klinik di 22 kabupaten/kota. Selain Jatim, juga Jateng dan NTT, terutama difokuskan pada faskes di daerah kecil dan pelosok yang belum tersentuh bantuan. Menurut Handy, tantangan yang dihadapi terkait dengan dana yang terbatas dan pengerjaan yang harus dilakukan di waktu luang. Sebab, dia maupun para relawan masih memiliki kesibukan kerja masing-masing.

”Saya pribadi melihat pandemi ini dapat memunculka­n kebaikan demi kebaikan. Banyak orang menghabisk­an waktu untuk berdebat, menyalahka­n pemerintah, menyesali keadaan. Tapi, kami pilih untuk membuat gerakan yang memunculka­n harapan dan optimisme untuk masyarakat,” tandasnya.

 ?? HANDY WICAKSONO FOR JAWA POS ?? DIBANTU ISTRI: Handy membuat face shield di rumahnya.
HANDY WICAKSONO FOR JAWA POS DIBANTU ISTRI: Handy membuat face shield di rumahnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia