Literasi Keluarga untuk Penguatan Imtak Anak
NATIONAL Institute for Literacy menjelaskan literasi sebagai kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Menurut Education Development Centre (EDC), literasi merupakan kemampuan individu dalam menggunakan potensi yang dimilikinya. Tidak sebatas kemampuan baca tulis.
Berdasar penjelasan tersebut, literasi tidak hanya dipraktikkan dalam baca tulis, tetapi juga dalam praktik sosial untuk memecahkan masalah dalam keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil pendidikan adalah ujung tombak pembentukan sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, dan berkarakter.
Pembentukan pribadi yang berimtak dan berkarakter bisa dilakukan di rumah sejak kecil. Sehari-hari bisa ditempuh pembiasaan-pembiasaan yang positif. Di antaranya melakukan salat wajib berjamaah, baik di rumah maupun di musala/masjid. Dengan membiasakan salat berjamaah, anak akan terbiasa salat tepat waktu. Sehingga terbentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.
Selain itu, membiasakan membaca dan menghafal surat-surat pendek Alquran beserta artinya. Setiap hari anak ditarget untuk menghafal satu hingga tiga ayat. Tidak perlu banyak. Yang penting istiqamah, terus-menerus, dan berkelanjutan. Hafalan disetorkan kepada orang tua atau keluarga lain. Bisa pula dibuatkan buku monitor. Dengan target hafalan, anak akan terbiasa dengan tanggung jawab.
Pembiasaan lain berupa membantu kegiatan mengerjakan tugas-tugas rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga yang superbanyak kadang membuat para ibu lelah, bahkan stres. Perlu kiranya anak dididik untuk ikut membantu pekerjaan orang tua. Tanamkan bahwa dalam satu keluarga, kita adalah satu tim. Satu tim harus saling membantu, saling men-support.
Di sini anak-anak dilatih mengerjakan tugas yang bisa dilakukan sendiri. Misalnya merapikan tempat tidur. Dengan merapikan tempat tidur sendiri, anak terlatih lebih mandiri. Sadar akan tanggung jawabnya.
Selain itu, menyiapkan keperluan pribadinya sendiri. Baik pakaian, baju seragam, buku pelajaran, bekal minum, dan sebagainya. Dengan terbiasa menyiapkan keperluan pribadi sendiri, akan terbentuk karakter mandiri dan kreatif pada anak-anak. Kreatif? Ya! Ketika menyiapkan pakaian sendiri, mereka akan memilih warna baju ini cocoknya pakai celana ini.
Tugas mencuci peralatan makan sendiri juga bagus. Tentu peralatan makan dipilih dari bahan yang aman. Jangan yang mudah pecah dan berbahaya. Tujuan tugas tersebut adalah anak paham akan tanggung jawab atas semua perbuatannya.
Tugas mandiri lain adalah memberi makan binatang peliharaan. Itu kelihatannya paling mudah. Tapi sebenarnya cukup mendidik anak untuk bertanggung jawab, disiplin. Yang lebih penting adalah peduli dan sayang kepada makhluk lain.
Pembiasaan kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti itu membantu menumbuhkan pribadi yang berimtak dan berkarakter. Yaitu bertanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatif, dan peduli.
IDA TISRINA MPd