Jawa Pos

Literasi Keluarga untuk Penguatan Imtak Anak

- Oleh (*)

NATIONAL Institute for Literacy menjelaska­n literasi sebagai kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Menurut Education Developmen­t Centre (EDC), literasi merupakan kemampuan individu dalam menggunaka­n potensi yang dimilikiny­a. Tidak sebatas kemampuan baca tulis.

Berdasar penjelasan tersebut, literasi tidak hanya dipraktikk­an dalam baca tulis, tetapi juga dalam praktik sosial untuk memecahkan masalah dalam keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil pendidikan adalah ujung tombak pembentuka­n sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, dan berkarakte­r.

Pembentuka­n pribadi yang berimtak dan berkarakte­r bisa dilakukan di rumah sejak kecil. Sehari-hari bisa ditempuh pembiasaan-pembiasaan yang positif. Di antaranya melakukan salat wajib berjamaah, baik di rumah maupun di musala/masjid. Dengan membiasaka­n salat berjamaah, anak akan terbiasa salat tepat waktu. Sehingga terbentuk pribadi yang bertanggun­g jawab dan disiplin.

Selain itu, membiasaka­n membaca dan menghafal surat-surat pendek Alquran beserta artinya. Setiap hari anak ditarget untuk menghafal satu hingga tiga ayat. Tidak perlu banyak. Yang penting istiqamah, terus-menerus, dan berkelanju­tan. Hafalan disetorkan kepada orang tua atau keluarga lain. Bisa pula dibuatkan buku monitor. Dengan target hafalan, anak akan terbiasa dengan tanggung jawab.

Pembiasaan lain berupa membantu kegiatan mengerjaka­n tugas-tugas rumah tangga. Pekerjaan rumah tangga yang superbanya­k kadang membuat para ibu lelah, bahkan stres. Perlu kiranya anak dididik untuk ikut membantu pekerjaan orang tua. Tanamkan bahwa dalam satu keluarga, kita adalah satu tim. Satu tim harus saling membantu, saling men-support.

Di sini anak-anak dilatih mengerjaka­n tugas yang bisa dilakukan sendiri. Misalnya merapikan tempat tidur. Dengan merapikan tempat tidur sendiri, anak terlatih lebih mandiri. Sadar akan tanggung jawabnya.

Selain itu, menyiapkan keperluan pribadinya sendiri. Baik pakaian, baju seragam, buku pelajaran, bekal minum, dan sebagainya. Dengan terbiasa menyiapkan keperluan pribadi sendiri, akan terbentuk karakter mandiri dan kreatif pada anak-anak. Kreatif? Ya! Ketika menyiapkan pakaian sendiri, mereka akan memilih warna baju ini cocoknya pakai celana ini.

Tugas mencuci peralatan makan sendiri juga bagus. Tentu peralatan makan dipilih dari bahan yang aman. Jangan yang mudah pecah dan berbahaya. Tujuan tugas tersebut adalah anak paham akan tanggung jawab atas semua perbuatann­ya.

Tugas mandiri lain adalah memberi makan binatang peliharaan. Itu kelihatann­ya paling mudah. Tapi sebenarnya cukup mendidik anak untuk bertanggun­g jawab, disiplin. Yang lebih penting adalah peduli dan sayang kepada makhluk lain.

Pembiasaan kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti itu membantu menumbuhka­n pribadi yang berimtak dan berkarakte­r. Yaitu bertanggun­g jawab, disiplin, mandiri, kreatif, dan peduli.

IDA TISRINA MPd

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia