Berkreasi di Kertas, Frame, hingga Dinding
SURABAYA, Jawa Pos − Memiliki hobi yang sama, lima mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini berkolaborasi membuat Lunik yang merupakan akronim dari Lettering Unik. Mereka adalah Fitri Nurdiansyah, Amalia Winda Prada, Igadya Muzdalifah, Kiki Widia Martha, dan Ledy Dian Sari.
Hal itu berawal dari tugas mata kuliah kewirausahaan setahun lalu. ”Karena kami banyak yang hobi lettering dan ada salah satu anggota yang jago banget, akhirnya kami putuskan bikin usaha Lunik,” ungkap Fitri, salah seorang anggota tim Lunik.
Selain itu, mereka berpikir bahwa lettering bisa dikreasikan sesuka hati. Misalnya, dikombinasikan dengan ilustrasi. ”Medianya juga banyak yang bisa dipakai. Kami memakai media kertas notebook, lettering in frame, sampai kartu nama. Ke depan, kami pakai media bantal serta kaus,” urainya.
Fitri menerangkan, tim Lunik pernah membuat kreasi lettering di permukaan dinding seperti tembok kafe. Untuk prosesnya, ada manual, digital, dan sablon. Itu bergantung pada pesanan costumer. ”Sejauh ini, manual di notebook paling banyak dicari,” tutur Fitri.
Menurut dia, lettering merupakan peluang usaha yang sangat bagus pada masa seperti sekarang. Sebab, orang-orang kini tidak lagi melihatnya sebagai hobi belaka. ”Makin banyak menghargai karya personal seperti lettering. Termasuk kafe atau brand yang logonya memakai lettering,” terangnya. Dalam satu bulan, Lunik bisa mengerjakan sampai 50 pesanan. Namun, selama pandemi ini, mereka tidak produksi untuk sementara waktu. Sebagai gantinya, mereka membuat video kompilasi lettering di Instagram dan YouTube bertema pandemi agar tetap produktif. Isinya berbagi semangat untuk menghadapi masa sulit ini sekaligus menampilkan cara-cara pencegahan Covid-19. Antara lain, harus jaga jarak, pakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga kebersihan serta kesehatan.
Video tersebut juga dibuat untuk membunuh kebosanan di kala stay at home. ”Saya juga ingin mengajak teman-teman untuk merespons pandemi Covid-19 dengan cara yang kreatif. Bagi saya, meskipun di rumah saja tetap harus berkarya,” lanjutnya.