Ujian Esai untuk Gantikan Praktik SMK
SURABAYA, Jawa Pos − Situasi pandemi yang mengharuskan siswa untuk study from home alias belajar dari rumah memunculkan tantangan baru pada jenjang SMK. Siswa kelas X dan kelas XI terkendala dalam melakoni ujian praktik. Padahal, ujian praktik merupakan salah satu kekhasan dalam penilaian keterampilan sekaligus kecakapan kerja siswa. Nilai praktik itu pun menjadi salah satu nilai yang diisikan ke dalam rapor.
’’Pada situasi pandemi, ujian praktik tidak bisa dilakukan dengan sistem online. Jadi ya terpaksa praktik dalam bentuk teori. Artinya, ujian dikerjakan tanpa dipraktikkan,’’ kata Kepala SMKN 6 Bahrun kemarin (12/5). Karena itu, ujian akhir sekolah (UAS) pada awal Juni disusun dengan model penuh soal-soal esai.
Menurut Bahrun, soal model esai diharapkan bisa mengukur sekaligus mengetahui pemahaman dan kemampuan siswa. Sebab, mereka bisa menjelaskan hal yang seharusnya dipraktikkan dalam bentuk jawaban tertulis. Dalam ujian tersebut, bisa diketahui kesungguhan siswa dalam menyelesaikan materi yang seharusnya dipraktikkan. ’’Soal esai bisa mengeksplorasi kemampuan siswa. Termasuk dalam memahami materi dan soal. Misalnya, siswa diminta menjelaskan langkah-langkah pembuatan kue itu bagaimana. Harus dijelaskan sedetail-detailnya. Kalau dia paham betul, pasti jawabannya bisa panjang dan terperinci,’’ paparnya.
Sementara itu, SMKN 2 rencananya menggunakan nilai-nilai praktik harian yang sudah dikantongi guru. Sebelum pandemi, siswa kelas X dan XI rutin melangsungkan praktik setiap sebulan sekali. Sejak April mereka tidak bisa praktik lagi. Nilai praktik di rapor merupakan gabungan nilai-nilai praktik harian sebelum pandemi yang dikumpulkan jadi satu atau dirata-rata. ’’Untuk UAS online hanya bisa teori. Kecuali jurusan seperti animasi, ujian praktiknya bisa diganti penugasan portofolio yang dikerjakan di rumah. Tapi, kalau jurusan TKR atau mesin nggak bisa. Praktiknya harus langsung dengan alat yang ada di sekolah,’’ ungkap Kepala SMKN 2 Surabaya Djoko Pratmodjo.