Kritik Indonesia dengan Foto Evakuasi Warga India
FOTO yang disebar ulang akun Facebook Iwan Rahman kemarin (17/5) memang tak biasa. Tampak para penumpang duduk berimpitan di kursi pesawat sambil mengenakan face shield dan masker. Sedangkan pramugarinya mengenakan alat pelindung diri yang lebih lengkap, termasuk baju hazmat. Iwan lantas mempertanyakan mengapa kondisi seperti itu diperbolehkan.
Sebelumnya foto yang sama diunggah pemilik akun Facebook Abiem Rbkc S’raja Nekat. Dia membandingkan kondisi kabin pesawat yang penuh penumpang itu dengan aturan pembatasan di dalam kendaraan bermotor. Khususnya terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
”Naik motor gx boleh boncengan, Naik mobil istri gak boleh disamping suami, Sholat berjamaah d masjid d larang, Tpi naik pesawatmah Bebaaassss, Rakyat d ajak nonton konser bareng, INDONESIA terserah loe ajah,” tulis Abiem kemarin.
Lantas, apakah foto itu memang memperlihatkan kondisi penerbangan Indonesia yang memang sudah dibuka kembali secara terbatas? Hasil penelusuran menggunakan situs padanan gambar, foto tersebut diunggah lebih dulu oleh akun Twitter milik Menteri Penerbangan Sipil India Hardeep Singh Puri pada 10 Mei 2020.
Dalam keterangannya, Hardeep Singh mengatakan, para penumpang itu berada dalam penerbangan Singapura ke India. ”Bukan adegan dari blockbuster fiksi ilmiah, tapi gambar penumpang dengan pelindung wajah di atas penerbangan Singapura-Mumbai yang mendarat sebelumnya hari ini,” bunyi penggalan narasinya. Anda bisa melihatnya di bit.ly/JalurIndiaSingapura.
Foto serupa diberitakan portal berita asal India The Wire. Berita yang terbit pada 14 Mei 2020 itu menjelaskan proses evakuasi warga India dari Singapura yang mengikuti program repatriasi. Atau proses kembalinya suatu warga negara dari negara yang pernah menjadi tempat tinggal menuju ke tanah asal kewarganegaraan nya.
Menurut The Wire, Kementerian Luar Negeri India telah menyusun kriteria bagi orang-orang yang dapat dievakuasi kembali ke India. Sejauh ini, lebih dari 12.000 warga negara India telah dibawa kembali dalam 56 penerbangan dari 12 negara. Selengkapnya, Anda dapat membacanya di bit.ly/EvakuasiPenduduk.