Jawa Pos

Pakai Surat PHK hingga Berangkat Malam

Beragam Trik Pemudik agar Lolos

-

MADIUN, Jawa Pos – Imbauan tidak mudik yang diberikan pemerintah seakan tak menyurutka­n niat para pendatang untuk tetap masuk wilayah Jatim. Hingga H-6 Lebaran, arus pendatang yang tiba di berbagai wilayah perbatasan di Jatim masih mengalir. Beragam trik dilakukan agar mereka ”selamat” saat tiba di pos penjagaan. Ada yang lolos, tapi ada juga yang balik.

Salah satu cara yang dipakai para pemudik ialah menggunaka­n travel gelap. Beberapa di antaranya dihadang petugas. Seperti di Madiun. Petugas penjagaan setempat mendapati dua minibus mengangkut puluhan pemudik yang hendak pulang kampung dini hari kemarin. ”Minibus itu mengangkut penumpang dengan tujuan Wonogiri dan Ngawi,” kata Kasatlanta­s Polres Madiun AKP Jimmy Heryanto.

Semua penumpang diperiksa suhu badannya. Setelah proses itu dilalui, mereka diperboleh­kan pulang dengan naik taksi online. Sementara sopir minibus dikenai sanksi tilang.

Demikian pula yang terjadi di Nganjuk. Aparat setempat juga mewaspadai modus penggunaan travel gelap. ”Modus itu ditemukan di beberapa daerah di Jatim. Para pemudik menggunaka­n kendaraan pelat hitam sebagai travel untuk mudik,” ujar Kasatlanta­s Polres Nganjuk AKP Hegy Renanta.

Di Pelabuhan Ketapang, ”ikhtiar” para pemudik agar bisa lolos pemantauan beragam. Tak hanya membawa surat sehat, ada juga yang membawa bekal khusus, yakni surat PHK (pemutusan hubungan kerja).

Misalnya yang dilakukan Ryan Sugito, 45, pria asal Watukebo, Kecamatan Rogojampi. ”Di sana (Bali, Red) sudah tidak ada apa-apa. Jadi, lebih baik pulang,” ucapnya.

Para pemudik memilih jam-jam malam untuk pulang. Rata-rata mereka menyeberan­g di atas pukul 20.00 sampai 05.00. Sedangkan siang hingga sore hari, arus mudik tidak terlalu ramai.

Sementara itu, kemarin siang bus milik Dishub Banyuwangi yang stand by di Pelabuhan Ketapang mengangkut dua pemudik asal Bali ke lokasi karantina di GOR Tawangalun.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia