Jawa Pos

BIAR JANGGAL ASAL LANCAR

-

DORTMUND, Jawa Pos – Bundesliga bak pahlawan bagi penggila bola dunia yang terkekang karena pandemi Covid19. Sabtu malam (16/5) kompetisi kasta tertinggi Jerman itu kembali dilanjutka­n mulai spieltag ke-26.

Hanya, kemasan yang tersaji memang berbeda. Yang paling mencolok adalah ketika para pemain merayakan gol. Bukan hanya di sekeliling mereka tidak ada penonton, melainkan juga selebrasi tanpa ada pemain yang berkerumun. Datar.

’’Aku seperti sedang menonton sesi latihan. Kamu bisa mendengar semua pemain dan pelatih berteriak, tetapi akan dibutuhkan waktu lama untuk terbiasa dengan suasana baru ini,’’ cuit gelandang AS Monaco Cesc Fabregas seperti dilansir L’Equipe.

Misalnya, yang dilakukan para pemain Borussia Dortmund ketika menang 4-0

dalam derbi Revier di Signal Iduna Park. Bahkan, sesaat setelah laga berakhir, Mats Hummels dkk tetap memberi sambutan ke tribun penonton. Itu semacam ritual.

Namun, tidak semua pemain mematuhi aturan selebrasi ’’baru’’ di Bundesliga. Bek Hertha BSC Dedryck Boyata melanggarn­ya saat mencium pipi gelandang Marko Grujic kala merayakan gol yang membuat timnya menang 3-0 atas TSG 1899 Hoffenheim.

Hal serupa dilakukan striker Borussia Moenchengl­ad bach Marcus Thuram saat membantu timnya menang 3-1 atas Eintracht Frankfurt. Setelah berselebra­si pasca mencetak gol, anak legenda timnas Prancis Lilian Thuram itu mencium pipi bek tengah Ramy Bensebaini.

Dua insiden itu memang sudah masuk laporan wasit ke DFL. Tapi, regulator Bundesliga tersebut menyiratka­n tidak akan menjatuhka­n sanksi mengingat dalam aturan baru memang dibutuhkan waktu untuk terbiasa. ’’Ada beberapa momen yang janggal, tetapi kesehatan harus menjadi prioritas,’’ kata CEO DFL Christian Siefert di laman resmi Bundesliga.

Kejanggala­n lainnya terjadi di sekitar lapangan. Tidak ada maskot klub dan anak-

anak (player escort) yang mengiringi pemain ketika masuk ke lapangan dengan berpeganga­n tangan. Jumlah anak gawang

(ball boy) pun dikurangi menjadi empat orang saja setiap laga.

Di sisi lain, meski ditahan seri 1-1 oleh SC Freiburg dalam laga Sabtu malam, Red Bull Leipzig (RBL) menuai atensi karena inovasi di bench mereka. Seiring dengan bench umum tidak bisa menampung semua anggota tim karena aturan jarak 2 meter, para pemain ditempatka­n di tribun bagian belakang bench.

Persoalann­ya, dengan duduk di tribun penonton yang bertinggi 3 meter, pemain membutuhka­n waktu seandainya diminta turun untuk masuk menggantik­an rekannya. Supaya cepat, RBL mendatangk­an tangga untuk boarding pesawat dari Bandara Leipzig ke Red Bull Arena. Dengan begitu, pemain bisa cepat turun dari tribun. ’’Situasi istimewa tentu butuh perlakuan istimewa. Kami selalu senang hati membantu (agar semua berjalan sesuai dengan standar pemerintah, Red),’’ ujar Juru Bicara Bandara Leipzig Uwe Schuhardt kepada Westfalisc­he Nachrichte­n.

 ?? SASCHA SCHUERMANN/AFP/DFL ?? SESUAI DENGAN PROTOKOL: Bench Fortuna Duesseldor­f menerapkan aturan jaga jarak dalam laga melawan SC Paderborn 07 di Merkur-Spiel Arena (16/5). Hal yang sama dilakukan pelatih Red Bull Leipzig Julian Nagelsmann (foto paling bawah) serta dua pemain VfL Wolfsburg, striker Daniel Ginczek (kiri) dan bek Kevin Mbabu.
SASCHA SCHUERMANN/AFP/DFL SESUAI DENGAN PROTOKOL: Bench Fortuna Duesseldor­f menerapkan aturan jaga jarak dalam laga melawan SC Paderborn 07 di Merkur-Spiel Arena (16/5). Hal yang sama dilakukan pelatih Red Bull Leipzig Julian Nagelsmann (foto paling bawah) serta dua pemain VfL Wolfsburg, striker Daniel Ginczek (kiri) dan bek Kevin Mbabu.
 ?? TOBIAS HASE/AFP ??
TOBIAS HASE/AFP
 ?? JAN WOITAS/AFP ??
JAN WOITAS/AFP
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia