Flandy Bikin Persaingan Sengit
Jawa Pos – Tambahan waktu setahun sebelum Olimpiade Tokyo 2020 dimanfaatkan benar oleh pelatnas Malaysia untuk meng-upgrade skuad. Tidak tanggungtanggung, Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) merekrut Flandy Limpele untuk memoles ganda putra. Dengan demikian, empat dari lima sektor pelatnas bulu tangkis negeri jiran itu ditangani pelatih asal Indonesia.
Ya, Flandy melengkapi line-up pelatih yang sudah diisi Hendrawan, Paulus Firman, dan Indra Widjaja. Hendrawan masih menangani tunggal putra. Paulus, yang sebelumnya di ganda putra, dipindah ke sektor ganda campuran. Indra, yang sebelumnya merupakan asisten Hendrawan, dipromosikan menjadi head coach tunggal putri.
’’Saya harap perombakan pelatih ini akan meremajakan dan menggairahkan pelatnas dan memotivasi pemain untuk memaksimalkan persiapan,’’ kata Presiden BAM Datuk Seri Norza Zakaria dalam pernyataan resmi yang dilansir The Star.
’’Kami punya waktu lebih banyak untuk menuju ke Piala Thomas-Uber (3‒11 Oktober) dan Olimpiade Tokyo tahun depan. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik,’’ lanjutnya.
Flandy sukses menangani ganda putra India tahun lalu. Dia mengantar Chirag Shetty/Satwiksairaj Rankireddy melesat dari peringkat ke-20 ke jajaran 10 besar dunia. Flandy menerapkan pola latihan yang didasarkan pada kekuatan fisik dan disiplin tingkat tinggi. Hasilnya benar-benar bisa dilihat.
Tahun lalu Shetty/Rankireddy sukses menjadi juara India Open (super 500). Juga, menjadi runnerup French Open, sebuah ajang elite berlevel super 750. Sayang, kebersamaan Flandy dengan timnas India tidak lama. Pada akhir tahun, dia mengundurkan diri karena alasan pribadi.
Nah, di sektor ganda putra Malaysia, ada tiga pasangan yang punya potensi besar. Yakni, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (peringkat 9), Goh V Shem/
Tan Wee Kiong (14), serta Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (15). Di antara ketiganya, Chia/Soh memang paling bagus. Namun, prestasinya belum memuaskan. Indikatornya, pasangan tersebut belum pernah merebut gelar BWF Tour.
Ketika dihubungi Jawa Pos, Flandy mengakui bahwa mentoknya prestasi Aaron/Chia menjadi salah satu alasan BAM memintanya bergabung. ’’Saya mau observasi dulu. Lihat dulu lah. Mungkin metodenya ya, kenapa belum bisa juara,’’ ungkapnya.
Flandy menyadari bahwa menjabat pelatih ganda putra Malaysia cukup berat. Terlebih ditarget untuk berprestasi di Piala Thomas dan Olimpiade. Dia menilai ganda Indonesia bakal menjadi salah satu rintangan terbesar untuk merealisasikan target tersebut. ’’Ini tantangan bagi saya. Saya coba ya. Yang penting usaha dulu,’’ ucapnya.
Selama ini Chia/Soh memang belum menjadi ancaman buat pemain Indonesia. Mereka kalah head-to-head 2-5 dari pasangan nomor dua Merah Putih, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Juga, selalu kalah dalam tujuh pertemuan dengan pasangan terbaik dunia Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Pelatih timnas Thailand Rexy Mainaky menanggapi positif kabar bergabungnya Flandy di Malaysia. Menurut senior Flandy itu, persaingan di sektor ganda putra akan jauh lebih menarik. ’’Ganda putra Malaysia sebenarnya sudah cukup maju. Itu akan jadi tantangan tersendiri bagi Flandy, bagaimana caranya memaksimalkan potensi yang bagus itu,’’ papar Rexy ketika dihubungi kemarin.
Sementara itu, pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi menyebut akan mewaspadai bergabungnya Flandy ke BAM. Artinya, keduanya bakal head-to-head lebih sering di level Asia maupun Asia Tenggara. ’’Intinya, siapa pun pelatih kami harus selalu waspada. Walau record pertemuannya bagus. Sebab, di pertandingan apa pun bisa terjadi,’’ kata Herry.