Jawa Pos

Hoaks Larangan ke Pasar

Perketat Kedung Baruk dan Kedung Asem

-

SURABAYA, Jawa Pos – Tiga kelurahan di Kecamatan Rungkut masuk klaster Covid-19 setelah temuan kasus positif korona pekerja pabrik rokok Sampoerna. Penjagaan diperketat. Warga mendirikan pos pemeriksaa­n di pintu masuk kawasan Jalan Kedung Baruk dan Kedung Asem.

Pos pemantau itu berdiri di dua titik. Yakni, sisi utara dan selatan Jalan Kedung Baruk dan Kedung Asem. Relawan berjaga bergantian. Mereka terdiri atas warga dan elemen organisasi masyarakat setempat. Salah satu tugas relawan adalah menyemprot setiap kendaraan dengan cairan disinfekta­n. Juga, mewajibkan cuci tangan di bilik yang sudah disediakan. Lokasi tersebut diharapkan bebas dari Covid-19.

Lurah Kedung Baruk Fadjar Basuki menyatakan, pendirian pos itu memang diusulkan warga. Swadaya. Apalagi, di daerah tersebut, ditemukan banyak kasus positif Covid-19. ’’Kami ingin meminimalk­an bertambahn­ya kasus di daerah kami,’’ ujarnya.

Menurut Fadjar, Jalan Kedung Baruk dan Kedung Asem merupakan jalur utama perkampung­an di wilayahnya. Selain itu, akses tersebut menghubung­kan beberapa tempat. Misalnya, kantor kecamatan dan pasar. Pengguna jalan bukan hanya warga setempat. Pengendara dari luar juga lewat untuk mencari jalan pintas.

’’Akses di sini juga terhubung langsung dengan middle east ring road (MERR),’’ paparnya. Dia berharap penjagaan itu bisa mengajak warga mengikuti protokol kesehatan. Misalnya, kewajiban memakai masker.

Selama ini Kedung Baruk menjadi salah satu tempat terdampak klaster persebaran Covid-19 di pabrik rokok Sampoerna. Beberapa kali ada pihak yang menyebarka­n kabar bohong. Kemarin (17/5), misalnya, muncul imbauan yang mencatut nama lurah. Tujuannya, warga tidak mengunjung­i Pasar Soponyono, Pasar Pahing, dan Pasar Kedung Asem.

Fadjar memastikan tidak pernah mengeluark­an pernyataan seperti itu. ’’Memang betul ada pengetatan pengawasan di wilayah kami, tapi tidak sampai menutup jalan atau melarang mengunjung­i pasar,’’ jelasnya.

Hal yang sama diungkapka­n Kepala Pasar Soponyono Marjiin. Dia menuturkan bahwa pasar itu masih buka seperti biasa. Dia menjamin Pasar Soponyono sudah memenuhi protokol kesehatan. Mulai penyediaan wastafel hingga pemakaian masker. ’’Kami pun memantau suhu tubuh 400 pedagang setiap dua hari,’’ katanya.

Di dalam area pasar juga sudah ada penyemprot disinfekta­n otomatis bantuan Pemkot Surabaya. Setiap dua hari dilakukan sterilisas­i secara mandiri oleh pengelola pasar. Terkait dengan kabar larangan belanja, Marjiin mengungkap­kan bahwa informasi itu sudah empat kali beredar. Dia tidak tahu penyebar kabar tersebut. ’’Yang jelas, itu turut merugikan kami. Kami berharap tidak terjadi lagi hal-hal semacam itu,’’ tuturnya.

 ?? ROBERT RISKY/JAWA POS ?? INISIATIF WARGA: Petugas mengecek pengendara yang melewati perbatasan kawasan Kedung Baruk dan Kedung Asem untuk mencari jalan pintas.
ROBERT RISKY/JAWA POS INISIATIF WARGA: Petugas mengecek pengendara yang melewati perbatasan kawasan Kedung Baruk dan Kedung Asem untuk mencari jalan pintas.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia