Jawa Pos

Angka Kematian Terus Naik

Banyak Warga Kurang Sadar

-

SIDOARJO, Jawa Pos − Kematian warga Kota Delta akibat infeksi Covid-19 telah mencapai angka 31 orang. Rata-rata punya penyakit penyerta. Angkanya terus meningkat seiring kenaikan jumlah pasief positif.

”Angkanya (kematian) tinggi,” kata Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarm­an SpPros kepada Jawa Pos. Setiap hari ada pasien yang meninggal.

Menurut Syaf, kematian itu terjadi lantaran banyak pasien Covid-19 yang memiliki penyakit penyerta. Sebagian besar sudah lama diderita. Misalnya, diabetes atau kencing manis dan hipertensi (tekanan darah tinggi).

”Jarang ditemui pasien meninggal tanpa komorbid (penyakit penyerta),” ucap Syaf. Jadi, ketika terinfeksi virus korona baru, kondisi tubuh dan penyakit yang telah lama bersarang semakin parah.

Selain warga yang positif Covid-19, ada pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang dalam pemantauan (ODP) yang telah tiada. Jumlahnya pun tidak sedikit. PDP yang meninggal 29 orang. ODP tiga orang. Mereka juga rata-rata memiliki penyakit penyerta.

Mengapa kasus positif dan meninggal terus meningkat? Syaf menyatakan, peningkata­n kasus Covid-19 terjadi karena perilaku jaga jarak belum optimal. Warga masih kurang sadar ancaman penularan virus. Bahkan, ada yang belum paham cara menjaga diri agar tidak tertular.

Syaf menyebut salah satu desa di Kecamatan Waru. Ada satu lingkungan warga yang hasil rapid test-nya reaktif terhadap virus Covid-19. Jumlahnya 17 orang. Apa penyebabny­a? Ternyata, keluarga dan kerabat nekat membuka jenazah pasien yang meninggal karena Covid.

”Peti mati dibuka sebelum dimakamkan,” lanjut Syaf. Padahal, jenazah sudah diperlakuk­an sesuai dengan prosedur perawatan dan pemakaman. Saat ini semua warga yang hasil tesnya reaktif diminta menjalani isolasi mandiri. Sambil menunggu hasil swab test untuk memastikan mereka positif atau negatif. Prosedur swab tersebut wajib.

Sementara itu, tujuh pasien yang diduga terpapar virus korona keluar dari rumah sakit pada Sabtu (16/5). ”Mereka semua pasien PDP,” kata Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP. Hasil swab mereka negatif. Mereka tidak terpapar virus korona. Atok berpesan agar mereka menjaga kesehatan. Tidak boleh memikirkan hal yang tidak-tidak. ”Berpikir positif dan makan gizi seimbang,” ujarnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia