Jawa Pos

Pemain-Wasit Tertangkap, PSSI Buka Pintu ke BNN

-

SURABAYA, Jawa Pos – PSSI mempersila­kan jika BNN ingin memeriksa semua elemen persepakbo­laan nasional. Itu menyusul penangkapa­n pemain dan wasit dalam kasus sabu-sabu (SS) di Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin (18/5).

”Saya pribadi setuju. Pemain sepak bola kalau pakai narkoba bagaimana staminanya, ya? Pasti payah dan merugikan diri sendiri.

Untuk kebaikan bersama, kami pasti membuka diri, segera saya laporkan ke ketua umum PSSI,” papar Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi kepada Jawa Pos kemarin

Empat pengedar SS dibekuk petugas BNNP Jatim saat bertransak­si di salah satu hotel di Sedati, Sidoarjo. Keempat tersangka itu M. Choirun Nasirin, Eko Susan Indarto, Novin Ardian, dan Dedi A. Manik. Mereka ditangkap bersama barang bukti 5 kilogram SS.

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Priyambadh­a menyatakan, pengungkap­an peredaran narkoba itu bermula dari penggerebe­kan di Hotel S di Sedati pada Minggu (17/5). Petugas BNNP mendapat informasi bahwa Novin dan Manik berangkat dari Semarang menuju Surabaya dengan membawa 5 kilogram SS.

Keduanya menginap di hotel tersebut. Selanjutny­a, Nasirin dan Eko datang ke hotel untuk mengambil SS tersebut. ”Kemudian, dilakukan penangkapa­n oleh tim dari BNNP Jatim. Saat digeledah, ditemukan sabu-sabu seberat lima kilogram di dalam tas,” terang Bambang di kantor BNNP Jatim, Surabaya, kemarin.

Para tersangka berlatar belakang pemain dan wasit sepak bola nasional. Nasirin, misalnya, kini tercatat sebagai kiper klub Liga 2 PS Hizbul Wathan (PSHW).

Dia sebelumnya pernah membela Persela Lamongan, PSMS Medan, dan Persegres Gresik. Eko juga merupakan mantan pemain Persela Lamongan.

Manik adalah wasit Liga 2. Dia juga tercatat sebagai anggota Askot PSSI Jakarta Utara. ”Kalau Novin ini driver-nya Manik,” ujar Kasi Pemberanta­san BNNP Jatim Kombespol Arief Darmawan sembari menunjukka­n para tersangka.

Menurut dia, para tersangka bebas masuk ke Surabaya dengan status latar belakangny­a sebagai pesepak bola. Mereka datang dari Semarang ke Surabaya dengan mengendara­i mobil.

”Saat ditanya petugas apa itu isinya, mereka bilang peralatan olahraga,” katanya.

Novin dan Manik memproduks­i sendiri SS itu di kawasan Wijen, Semarang. Bahannya didapatkan dari Malaysia.

Petugas BNNP Jatim bersama BNNP Jateng bergerak menuju lokasi pembuatan SS. Di lokasi itu, petugas menemukan bahan SS setengah jadi yang dikemas dalam kaleng oli bekas.

”Sabu-sabu setengah jadi itu diselundup­kan dari Malaysia dengan dimasukkan di tempat oli bekas,” katanya.

Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk memproduks­i SS. Hanya dalam waktu tidak sampai sehari, sabu-sabu setengah jadi yang diimpor dari Malaysia itu sudah matang dan siap diedarkan.

”Diolah sama zat lain selama 15 menit. Setelah matang, didinginka­n selama enam jam dan menjadi sabu-sabu yang cukup bagus seperti ini,” ujar

Bambang sembari menunjukka­n SS yang telah dikemas.

Novin mengaku belajar membuat sabu-sabu melalui YouTube. Dia mempelajar­i video yang dikirim bandarnya dari Malaysia tersebut. ”Dikasih link video sama orang yang di Malaysia. Ada tutorialny­a,” ujarnya.

Sementara itu, PSHW langsung bergerak cepat begitu mendengar salah seorang pemainnya, Nasirin, ditangkap dalam kasus SS. Presiden PSHW Dhimam Abror menjelaska­n, dirinya mengontak seluruh jajaran direksi PSHW. Kemudian melakukan rapat dengan cara online.

”Dari hasil rapat tersebut, kami putuskan untuk memberhent­ikan Nasirin. Dia sudah bukan bagian dari PSHW,” terang Abror kepada Jawa Pos.

Abror menambahka­n, sejatinya semua pemain PSHW sudah menjalani tes medis sebelum meneken kontrak. Tes itu dilakukan di Rumah Sakit Muhammadiy­ah Sidoarjo.

Dari tes tersebut, juga bisa dilihat pemain mengonsums­i narkoba atau tidak. ”Saat itu hasil tes semua pemain negatif, termasuk Nasirin,” terang Abror.

Anggota Exco PSSI Haruna Soemitro juga sependapat. Dia menegaskan, PSSI akan membuka pintu selebar-lebarnya bagi BNN ataupun kepolisian. Sebab, jika ada indikasi narkoba di tubuh PSSI, jelas hal tersebut sangat memalukan.

 ?? KARO HUMAS MPR FOR JAWA POS ?? SEMANGAT BERBAGI: Sam (ketiga dari kiri) dan Acil Bimbo mengapit Ketua MPR Bambang Soesatyo setelah konser amal di studio TVRI Minggu malam (17/5).
KARO HUMAS MPR FOR JAWA POS SEMANGAT BERBAGI: Sam (ketiga dari kiri) dan Acil Bimbo mengapit Ketua MPR Bambang Soesatyo setelah konser amal di studio TVRI Minggu malam (17/5).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia