Penyaluran Harus Selesai sebelum Lebaran
SURABAYA, Jawa Pos – Proses penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk warga terdampak pandemi Covid-19 maupun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih diwarnai masalah. Pengurus di tingkat RW menjadi sasaran protes warga. Sebab, jumlah warga kurang mampu dengan bansos yang disalurkan tidak sesuai.
Misalnya, yang terjadi di daerah Tanah Merah, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran. Di daerah tersebut, yang tercatat sebagai MBR 16.297 orang. Namun, yang mendapat bantuan hanya 1.923 orang atau 10 persen lebih. ”Kami sudah melakukan pendataan. Jumlah MBR di sini memang cukup banyak,” ujar Sutikno, ketua RW IV Tanah Merah.
Di aplikasi MBR RW, jumlah warga yang berhak menerima bantuan sudah sesuai. Namun, realisasinya jauh dari angka riil di lapangan. ”Padahal, di aplikasi tertera begitu (16 ribu, Red), kok yang dapat cuma segitu (1,9 ribu, Red),” ungkapnya.
Sutikno mengaku sudah melaporkan masalah tersebut ke dinas sosial (dinsos). Oleh dinsos, pihaknya justru diminta melakukan pendataan ulang. ”Ini malah mbingungi. Lha MBR di sini belum ter-cover semua kok disuruh mendata lagi,” katanya.
Masalah serupa terjadi di daerah Kapas Gading Karya, Kelurahan Kapas Gading, Kecamatan Tambaksari. Ketua RW VII Suroso mengaku belum ada bansos yang masuk ke wilayahnya. Padahal, pendataan sudah selesai dilakukan.
Menurut dia, banyak warga yang membutuhkan bantuan dalam situasi seperti ini. Bukan hanya mereka yang terdata sebagai MBR lama. Warga yang mendadak jadi MBR juga perlu mendapat perhatian serius. ”Kami berharap bantuan segera tersalurkan. Karena kalau lihat berita, Bu Risma mendapat banyak sumbangan sembako dan katanya sudah dibagikan. Semoga itu benar,” ungkapnya.
Di sisi lain, anggota Fraksi PDIP Baktiono menilai perlu adanya percepatan penyaluran bantuan untuk warga. Baik yang berstatus MBR maupun warga terdampak pandemi Covid-19 non-MBR. ”Bisa lebih cepat kalau petugasnya ditambah,” katanya.
Baktiono mengungkapkan, tidak sedikit yang mengeluhkan masalah pendataan maupun penerimaan bansos dalam beberapa hari terakhir. Dia sudah menyampaikan masalah tersebut ke dinas terkait. ”Tentu harus segera direspons karena ini masalah urgen,” tuturnya.
Secara terpisah, Wakil Ketua Fraksi Demokrat-Nasdem Muchammad Machmud meminta agar pendistribusian bantuan diselesaikan sebelum Lebaran. Sebab, kebutuhan orang akan meningkat drastis saat Hari Raya Idul Fitri. ”Di kampungkampung kan masih ada tradisi bancakan. Itu kan juga butuh beras dan lain-lainnya,” ucapnya.
Karena itu, kata Machmud, idealnya bansos selesai didistribusikan H-1 atau tanggal 23 Mei. Sebab, dari pemerintah pusat dan provinsi juga demikian. Seluruh jenis bantuan harus disalurkan maksimal besok (20/5).