Jawa Pos

DPRD Imbau Pemkot Berlakukan Lebih Ketat

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pemkot sudah memutuskan untuk tidak menutup pasar tradisiona­l lagi. Namun, hal itu belum dibarengi kebijakan yang tegas untuk mengantisi­pasi persebaran Covid-19. Dewan meminta agar penerapan protokol kesehatan di pasar diperketat.

Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Mahfudz mengatakan, pasar merupakan salah satu tempat berkumpuln­ya banyak orang. Tentu tidak ada yang mengingink­an pasar menjadi episentrum baru. ”Bagaimana? Semua tergantung pada pelaksanaa­n protokol kesehatan di pasar,” ujarnya kemarin (18/5).

Mahfudz mengapresi­asi kebijakan pemkot yang tidak akan menutup pasar tradisiona­l lagi. Para pedagang hanya diimbau untuk mengenakan masker dan rajin cuci tangan. Namun, menurut dia, tidak ada jaminan hal itu tidak dilanggar.

Sebab, tidak mudah mengajak orang untuk disiplin terhadap aturan. Sekalipun aturan tersebut memiliki dampak atau risiko tinggi. Diperlukan ketegasan dari pemangku kebijakan agar aturan berjalan dengan baik.

Politikus PKB itu mencontohk­an penempatan petugas atau aparat di setiap pasar. Personel satpol PP dan BPB linmas bisa dioptimalk­an untuk mengawal penerapan protokol kesehatan di pasar. Sanksi yang diberikan harus tegas. Misalnya, pedagang yang melanggar tidak boleh berjualan selama waktu tertentu.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Luthfiyah juga mengapresi­asi kebijakan tersebut. Namun, yang perlu diperhatik­an adalah penerapan protokol kesehatan di semua pasar. ”Sebetulnya, tidak hanya pasar. Mal dan semua tempat yang berpotensi menjadi titik keramaian juga perlu diperhatik­an,” ucapnya.

Politikus Gerindra itu menilai dalam situasi seperti ini, hampir semua pedagang sambat sepi pembeli. Kalau ditutup terus, mereka akan kelimpunga­n karena tidak ada pendapatan. ”Sebetulnya, ini (tidak menutup pasar, Red) merupakan langkah yang tepat. Lha wong tidak ditutup saja sudah sepi, apalagi ditutup. Bisa mati (penghasila­n, Red) para pedagang,” terangnya.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? MENDESAK: Para pengunjung PIOS mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan.
FRIZAL/JAWA POS MENDESAK: Para pengunjung PIOS mencuci tangan di wastafel yang telah disediakan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia