Penutupan WTC Mall Dipermasalahkan
SURABAYA, Jawa Pos − Ketua Komisi B DPRD Surabaya Luthfiyah meluapkan emosinya saat telekonferensi pembahasan penutupan WTC Mall kemarin. Penyebabnya, tidak ada satu pun perwakilan gugus tugas Covid-19 dalam rapat itu.
”Percuma kita rapat kalau tidak ada perwakilan gugus tugas,” tegas Luthfiyah. Pemkot hanya diwakili bagian hukum dan dinas perdagangan (disdag). Dua pejabat itu tidak bisa menerangkan duduk perkara karena bukan kewenangan mereka.
Luthfiyah mempermasalahkan penutupan WTC sejak tiga hari lalu. Dia menilai penutupannya tebang pilih. Sebab, masih ada mal TI lain yang diperbolehkan buka. ”Bukannya saya dukung Mal WTC ya. Tapi, menegakkan aturan itu harus adil lah,” ujarnya kesal.
Dia membaca dua peraturan wali kota terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun, dia tidak menemukan satu pun pasal yang menginstruksikan agar mal TI tutup.
Bahkan, menurut dia, TI sudah menjadi kebutuhan primer. Apalagi pada masa pandemi. Banyak yang belajar dari rumah, bekerja dari rumah, hingga belanja pun secara online.
Jika toko yang menjual peralatan TI ditutup, dia khawatir akan terjadi gejolak. Selain itu, pendapatan pedagang bisa turun drastis. Padahal, mayoritas pedagang tidak mendapatkan bantuan uang tunai atau sembako dari pemkot. ”Kalau ditutup, banyak juga pekerja di mal itu yang sekarang nganggur,” kata dia.
Ada yang menduga bahwa penutupan WTC terkait dengan dugaan pasien positif yang bekerja di sana. Namun, Luthfiyah dan para pedagang mengaku tidak ada pengumuman yang mengarah ke hal itu.
Jika memang ada yang diduga terjangkit Covid-19, seharusnya hal itu diumumkan. Tujuannya, pedagang bisa mengerti situasi yang terjadi. ”Nah, ini kan cul-culan. Tidak ada angin tidak ada hujan diminta tutup sementara. Mal lainnya boleh buka,” tegas politikus Gerindra itu. Luthfiyah menawarkan kepada seluruh anggota dewan agar rapat ditunda. Semuanya setuju. Rencananya, rapat dilanjutkan lagi hari ini.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno sepakat dengan usulan itu. Menurut dia, rapat akan sia-sia jika keluhan yang disampaikan pedagang tidak didengarkan tim gugus tugas. ”Sampai mereka bisa ikut rapat. Selama tidak ada gugus tugas, rapat akan percuma,” jelasnya.