Kapal Gili Iyang Menyusul Stop Operasi
AKHIRNYA bukan hanya kapal penumpang cepat dari Pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean yang diberhentikan. Kapal barang dan logistik Gili Iyang pun terpaksa dilarang berlayar. Kebijakan itu diambil setelah sejumlah calon penumpang dinyatakan reaktif berdasar hasil rapid test.
Menurut Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik Muhammad Amri, pengoperasian kapal Gili Iyang memang dihentikan menyusul kapal cepat Express Bahari dan Natuna Express yang distop beroperasi lebih dulu. ”Penghentian sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ujarnya kemarin.
Amri menjelaskan, keputusan itu diambil setelah Sabtu dan Minggu lalu dilakukan rapid test kepada 53 calon penumpang. Dari jumlah itu, 19 orang dinyatakan reaktif. Itu pun belum semua di-rapid test. ”Hari ini (kemarin, Red) dilanjutkan rapid test,” ucapnya.
Karena itu, tim gugus tugas Covid-19 Gresik memutuskan untuk menghentikan pengoperasian kapal logistik tersebut. Kebijakan itu juga mempertimbangkan permintaan warga Bawean. Warga khawatir, apabila kapal tetap berangkat, tentu ada risiko. Sejauh ini, Pulau Bawean masih hijau atau belum termasuk zona merah. ”Kalau kapal tetap diberangkatkan, pasti banyak warga yang berusaha menumpang. Akhirnya diputuskan berhenti operasi,” imbuhnya.
Lantas, bagaimana pasokan sembako ke Bawean? Amri menyatakan, pengiriman logistik ke Bawean bisa tetap berjalan dengan menggunakan kapal atau perahu barang. ”Ini kan mendekati Lebaran. Khawatirnya, ada peningkatan orang yang memaksa mudik,” imbuhnya.
Pantauan Jawa Pos kemarin siang, sejumlah warga Bawean mengantre di Puskesmas AlunAlun. Mereka menunggu untuk di-rapid test. Namun, ketika dimintai konfirmasi terkait dengan hal itu, Kepala Puskesmas Alun-Alun dr Anisa mengaku tidak tahu. ”Kurang tahu. Saya belum dapat informasinya,” katanya.