Dipastikan Merata dan Tepat Sasaran
Kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada warganya terus ditunjukkan di tengah pandemi Covid-19 ini. Berbagai bantuan, mulai dari bantuan sosial tunai hingga sembako, terus disalurkan.
PENYALURAN bantuan dari Pemkot Surabaya terus dilakukan dengan merata dan tepat sasaran. Pemkot juga memastikan tidak ada masyarakat yang terlewatkan. Berbagai bantuan itu mulai disalurkan sejak Rabu (6/5). Saat itu, pemkot menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19. Pekan depannya, Senin (11/5), Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan sosial (bansos) tunai yang disalurkan kepada warga.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya yang sekaligus Sekretaris Daerah Kota Surabaya Hendro Gunawan menyatakan, ada dua macam bantuan yang disalurkan saat pandemi Covid-19. Dua bantuan itu sudah disalurkan secara bertahap demi memastikan tidak ada yang ketinggalan di masa-masa sulit ini.
Pertama, bantuan sembako yang diberikan kepada warga terdampak Covid-19. Warga terdampak itu adalah data di luar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tidak pernah mendapat intervensi Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, dan pemerintah pusat. Sembako itu berasal dari bantuan presiden sebesar 10 ribu paket sembako, bantuan dari Pemprov Jatim, bantuan dari pihak swasta, dan Pemkot Surabaya.
”Bantuan sembako ini untuk tiga bulan ke depan. Isi sembakonya bermacam-macam,” ungkap Hendro.
Menurut Hendro, data terdampak Covid-19 sementara ini 27.023 kartu keluarga (KK). Data itu bergerak dinamis setiap waktu. Warga Surabaya bisa mengajukan melalui
RW apabila ada warga terdampak Covid-19 dan belum mendapat bantuan. RW merupakan garda terdepan yang lebih mengetahui kondisi masyarakatnya.
”Nanti, RW bisa memasukkan usulan warga terdampaknya. Kemudian, dinsos akan melakukan verifikasi, lalu akan dilakukan penyerahan sembako bagi warga yang benarbenar berhak menerima,” tegas Hendro.
Kedua, bantuan dari Kemensos berupa bansos tunai Rp 600 ribu selama tiga bulan. Yakni, Mei, Juni, dan Juli. Bantuan itu diberikan kepada 174.332 KK yang masuk data MBR. Metode pencairannya melalui PT Pos yang sudah bekerja sama dengan Kemensos. Nanti, data 174.332 KK itu diberikan ke PT Pos yang tersebar di Kota Surabaya.
”Kemudian, pihak PT Pos yang mengundang warga untuk mengambil bantuan itu di kantor PT Pos terdekat. Surat undangannya dititipkan ke kelurahan untuk disebarkan. Jadi, yang menyebarkan langsung PT Pos,” ujar Hendro.
Sementara itu, Koordinator Perencanaan, Data, Pakar, dan Analisis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebutkan, sebenarnya bantuan-bantuan itu berdasar data MBR dan warga terdampak Covid-19. Data final MBR di Surabaya sebanyak 235.477 KK dan sudah mendapat beberapa bantuan dari Kemensos.
”Nah, dari warga yang masuk MBR sebanyak 235.477 KK itu, 61.145 KK di antaranya sudah masuk ke DTKS dan sudah mendapat bantuan PKH serta sembako regular, dan selama ini sudah berjalan. Kemudian, sisanya sebanyak 174.332 KK mendapat bansos tunai Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan,” papar Eri.
Untuk di luar data MBR, Pemkot Surabaya terus menyasar warga-warga yang terdampak Covid-19. Pemkot tidak mau ada warga yang tidak bisa makan gara-gara pandemi Covid-19. Karena itu, jajaran pemkot hingga ke tingkat RW terus mencari dan memverifikasi warga terdampak supaya mendapat bantuan sembako.
”Data sementara warga terdampak Covid-19 di Kota Surabaya sebanyak 27.023 KK. Mereka yang mendapat bantuan sembako. Data ini terus bergerak dinamis seiring dengan laporan dari para RW. Jadi, kami mohon bantuan para RW untuk proaktif melaporkan warganya yang terdampak Covid-19 ini,” kata Eri.
Kriteria masyarakat terdampak Covid-19 ini adalah warga yang pendapatannya berkurang dan tidak bisa menyimpan. Misalnya, terkena PHK dan pedagang SWK yang dagangannya sepi akibat Covid-19. Yang mengetahui detail seperti itu adalah warga sendiri atau para RW. Mereka harus proaktif melaporkan melalui aplikasi terdampak Covid-19. RW dapat melapor ke kelurahan apabila merasa kesulitan.
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kanti Budiarti menjelaskan, bantuan sembako itu akan disalurkan ke kecamatan-kecamatan, lalu ke kelurahan. Selanjutnya, akan melibatkan RT/RW serta tokoh masyarakat untuk mengantarkan ke rumah-rumah warga sesuai data yang telah ditetapkan.
”Jadi, RT/RW dan tokoh masyarakat ini nanti yang mengantarkan ke rumah-rumah warga dengan mempedomani by name by
address yang telah diverifikasi dinsos. Ini penting untuk menghindari antrean di kelurahan,” ujarnya.