Sarankan Program Lumbung Pangan Sepanjang Tahun
SURABAYA, Jawa Pos – Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah betul-betul memastikan ketersediaan pangan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan mengadakan lumbung pangan seperti yang dilakukan BUMD milik Pemrov Jatim.
Permintaan itu disampaikan La Nyalla di sela kunjungan ke Lumbung Pangan Jawa Timur di Surabaya kemarin (21/5). Kunjungan tersebut bertujuan untuk memantau ketersediaan pangan bagi masyarakat yang sedang menghadapi wabah yang sangat berat.
Menurut mantan ketua umum PSSI itu, lumbung pangan bisa menjadi role model ketahanan pangan di daerah. ”Harapan saya, lumbung pangan ini akan berlangsung terus. Jangan hanya saat pandemi. Tetapi seterusnya sebagai bantuan pemerintah terhadap masyarakat,” terang dia.
Sosialisasi harus ditingkatkan agar semua warga mengetahui keberadaan lumbung pangan. Dia berharap lumbung pangan tidak hanya digelar di satu titik di Surabaya. Tetapi juga banyak titik di seluruh Jatim. Yaitu, di setiap kabupaten/kota. ”Saya yakin sangat membantu masyarakat,” tegas La Nyalla.
Menanggapi permintaan tersebut, Dirut PT Panca Wira Usaha (PWU) Erlangga Satriagung mengaku senang. Menurut dia, usul itu sangat bagus karena bisa menjangkau seluruh masyarakat di Jatim.
”Memang tidak besar-besaran volume jualannya, tetapi membuat masyarakat tenang dan tidak panik,” ujar Erlangga.
Terkait dengan stok bahan pangan, Erlangga mengatakan sangat cukup dan aman. Harga juga stabil dan di bawah harga pasar karena mengambil dari sentralnya. Misalnya, telur dari Blitar serta beras dari Jember, Mojokerto, Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi, dan daerah lainnya. ”Makanya, kalau beras, lumbung pangan ini menjadi etalase beras Jatim. Kami ambil dari gapoktan di seluruh Jatim,” ujarnya.
Erlangga optimistis lumbung pangan menjadi stabilisator harga bahan pangan di Jatim sehingga harga tidak dipermainkan tengkulak atau spekulan. Gula, misalnya. Sebelum ini harganya Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Dengan adanya lumbung pangan, harga gula turun. Saat ini harga di pasaran Rp 15 ribu per kilogram.
Apalagi, kata dia, saat ini banyak warga yang mengetahui dan senang karena ongkos kirim gratis. Dalam sehari, rata-rata transaksi online maupun offline mencapai 2 ribu per hari dari wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.