Jawa Pos

Siasati Pandemi dengan Inovasi

-

SURABAYA, Jawa Pos – Dunia usaha terus beradaptas­i dengan pandemi Covid-19. Termasuk para pebisnis food & beverage (F&B). Pembatasan wilayah dan penjarakan fisik membuat jam operasiona­l kafe dan restoran menyusut. Maka, menciptaka­n menu take away yang menarik dan berjualan secara dalam jaringan (daring) menjadi alternatif.

Co-Founder Kakkk Ayam Geprek Ferry Setiawan mengatakan bahwa omzet selama pandemi anjlok. ’’Turunnya sampai 80 persen jika dibandingk­an dengan sebelum pandemi,’’ katanya kemarin (21/5). Dia menyebutka­n bahwa penjualan daring meningkatk­an frekuensi transaksi, tetapi tidak secara nominal.

Ferry menambahka­n, pendapatan terbesar kafe dan restoran adalah para pelanggan luar jaringan (luring). Yakni, pekerja kantor dan mahasiswa. ’’Tapi, sekarang mereka libur semua. Jadi ya berimbas terhadap bisnis kami,’’ ungkapnya.

Agar tetap bertahan, Ferry menjadi lebih rajin berinovasi. Gerai cepat saji yang berdiri pada 2014 itu menambah variasi menu yang bisa dibawa pulang. Dengan demikian, penjualan daring juga bisa semakin meningkat. ’’Sebenarnya, industri F&B itu nggak ada matinya asal rajin inovasi,’’ ujarnya.

Pendapat yang sama disampaika­n Raymond Tjiadi. Salah satu owner Kopi Mantan itu mengungkap­kan bahwa bisnisnya terempas persebaran virus SARS-CoV-2. Apalagi, target pasar kedai kopi kekinian tersebut adalah mahasiswa. ’’Jumlah pengunjung kami turun sampai 40 persen,’’ tuturnya.

Namun, dengan inovasi produk, Raymond optimistis bisa tetap bertahan sampai pandemi usai. Kini dia pun berusaha mengoptima­lkan penjualan daring lewat berbagai promo. ’’Kami mengumpulk­an database pelanggan untuk memberikan privilege dan promo,’’ ucapnya.

 ?? PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS ?? BUNGKUS SAJA: Karyawan menyiapkan menu terbaru salah satu gerai kuliner di Surabaya kemarin.
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS BUNGKUS SAJA: Karyawan menyiapkan menu terbaru salah satu gerai kuliner di Surabaya kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia