Jawa Pos

Pasien Tak Bergejala, Deteksi Suhu Mubazir

Laju penularan Covid-19 belum mampu direm. Setiap negara bergantian mengalami lonjakan. Mereka yang grafiknya sudah melandai berusaha ’’berdamai’’ dengan virus mematikan tersebut dan mencari cara agar tidak diserang gelombang kedua.

-

PANDEMI Covid-19 tidak berakhir dalam waktu dekat. Jalan yang harus dilalui untuk keluar dari masalah global itu masih panjang membentang. Bukannya turun, penularan virus SARS-CoV-2 justru meroket.

Kemarin (21/5) virus mematikan yang kali pertama ditemukan di Wuhan, Hubei, Tiongkok, tersebut justru menorehkan sejarah baru. Angka penularann­ya lebih dari 5 juta orang. Jumlah pasien yang meninggal mencapai 329.761 orang.

Pada Rabu (20/5), angka penularan global selama 24 jam bahkan mencapai 106 ribu orang. ’’Ini adalah penularan tertinggi dalam sehari sejak wabah itu muncul,’’ jelas Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesu­s dalam sesi konferensi pers di Jenewa.

Sebanyak dua per tiga dari angka itu berasal dari empat negara. Ghebreyesu­s tidak mengungkap negara mana saja. Yang jelas, Amerika Serikat (AS), Rusia, Brasil, dan Spanyol menjadi empat besar dengan angka penularan tertinggi di dunia.

’’Kami khawatir dengan peningkata­n kasus di negara-negara berpenghas­ilan menengah ke bawah,’’ ujar orang Afrika pertama yang memimpin WHO tersebut.

Ghebreyesu­s menuturkan, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pandemi saat ini. Yaitu, kesehatan adalah investasi yang berharga.

Angka penularan global yang sebenarnya di lapangan bisa jadi lebih tinggi. Sebab, ada kasus yang tidak dilaporkan, perbedaan perhitunga­n, dan berbagai hal lainnya. Misalnyasa­ja,kasus-kasuspenul­arandankem­atian di panti jompo yang kerap tidak ikut dihitung.

Uji penularan Covid-19 umumnya hanya dilakukan terhadap orang yang memiliki gejala dan kontak dekat dengan pasien.

Padahal, dalam banyak kasus, orang yang positif Covid-19 memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala atau biasa disebut orang tanpa gejala (OTG).

Itulah yang diungkap dalam jurnal Emerging Infectious Diseases oleh para peneliti Jepang yang mengamati kasus penularan Covid-19 di kapal pesiar Diamond Princess. Hampir sepertiga dari 3.711 penumpang dan kru di kapal tersebut positif tertular. Namun, sebagian besar hanya menunjukka­n gejala sangat ringan seperti sakit tenggoroka­n, batuk kering, dan pilek tanpa disertai gejala demam dan infeksi saluran pernapasan bawah. Padahal, sebelumnya dipaparkan bahwa Covid-19 mengakibat­kan pneumonia. Ternyata tidak semua seperti itu.

’’Sebagian besar kasus memiliki gejala lebih ringan dan lebih berpotensi untuk penularan karena pasien mungkin tidak berobat,’’ kata salah seorang peneliti, Dr Takeshi Arashiro, sebagaiman­a dikutip The Straits Times. Dokter di Asahi General Hospital, Chiba, itu bekerja sama dengan para peneliti di Pusat Pengamatan Penyakit Menular di Institut Nasional Penyakit Menular, Tokyo.

Dengan memahami pola penularan tersebut, penanganan Covid-19 diharapkan jauh lebih tepat. Salah satunya adalah penggunaan alat deteksi panas tubuh yang dirasa kurang bermanfaat. OTG tentu bisa lolos dengan mudah jika hanya dicek suhu tubuh.

Sementara itu, Direktur Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit Menular Eropa (ECDC) Dr Andrea Ammon menegaskan bahwa penularan gelombang kedua di Benua Biru mendekati kenyataan. Tinggal menunggu waktu dan memperkira­kan seberapa besar itu terjadi.

 ?? FABIO FERRARI/LA PRESSE VIA AP ?? DEMI TOLERANSI: Para perawat di Turin, Italia, menggelar flash mob berjudul Forgotten Heroes (Pahlawan Terlupakan), Rabu (20/5).
FABIO FERRARI/LA PRESSE VIA AP DEMI TOLERANSI: Para perawat di Turin, Italia, menggelar flash mob berjudul Forgotten Heroes (Pahlawan Terlupakan), Rabu (20/5).
 ?? JAY REEVES/AP ?? KENORMALAN BARU: Para wisudawan dari Spain High School, Hoover, Alabama, AS, berkumpul di lapangan basket sekolah. Mereka menjaga jarak saat prosesi kelulusan.
JAY REEVES/AP KENORMALAN BARU: Para wisudawan dari Spain High School, Hoover, Alabama, AS, berkumpul di lapangan basket sekolah. Mereka menjaga jarak saat prosesi kelulusan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia