VIP Lounge dan Kotak Eksekutif Berganti Fungsi
LONDON, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 membuat sejumlah aturan berubah dalam sepak bola. Misalnya, protokol jarak 2 meter untuk pemain maupun ofisial tim. Di lapangan, seperti dalam laga Bundesliga yang kembali bergulir pekan lalu, pemain terpaksa bergeser duduk ke tribun penonton karena bangku cadangan tidak bisa memuat banyak orang.
Nah, permasalahan muncul di ruang ganti. Bagi stadion dengan ruang ganti tidak besar, menjaga jarak 2 meter tentu menjadi persoalan. Hal itulah yang menjadi pertimbangan regulator Premier League seandainya kompetisi jadi bergulir lagi pada 12 Juni nanti.
Sebagaimana diberitakan Daily Mail kemarin (21/5), ada beberapa klub yang akan kesulitan menerapkan protokol jarak 2 meter di ruang ganti stadion mereka. Sebut saja Crystal Palace di kandangnya, Selhurst Park, lalu Southampton (St Mary’s) maupun Burnley (Turf Moor).
Karena itu, regulator Premier League merencanakan penggunaan dua ruang di stadion sebagai ruang ganti baru. Yakni, VIP lounge dan kotak eksekutif. ”Jadi, nanti tim tuan rumah memakai dua ruang ganti, sedangkan VIP lounge dan kotak eksekutif bisa diperuntukkan bagi tim tamu,” tulis Daily Mail.
Penasihat medis Premier League Dr Mark Gillett menambahkan, ruang ganti yang memadai untuk aturan jarak 2 meter tidak bisa dikompromikan. ”Ini juga sudah semestinya dipraktikkan dan ditegakkan di ruang ganti markas latihan tim masing-masing,” tegas Gillett kepada The Independent.
Menurut Gillett, protokol menjaga kehigienisan ruang ganti dengan menyemprotkan disinfektan secara rutin sebelum dan sesudah pertandingan bakal percuma jika pemain maupun ofisial tim masih bergerombol dan berkerumun di sana.