Jawa Pos

PASI Minta Atlet Jaga Mental Tanding

-

JAKARTA, Jawa Pos – PB PASI berupaya keras untuk menerapkan latihan di daerah dengan konsep pemusatan latihan nasional (pelatnas). Hal itu dilakukan lantaran atlet dipulangka­n ke daerah masing-masing.

Namun, untuk merealisas­ikannya tidak mudah. Direktur Pelatnas PB PASI Mustara Musa menuturkan, pihaknya cukup kesulitan dalam menjaga pola latihan atlet. Semenjak memulangka­n atlet dan menerapkan latihan di rumah, ada beberapa program latihan yang sulit diterapkan.

Hal itu disebabkan fasilitas dan sarana prasarana yang dimiliki setiap atlet tidak tercukupi. ”Stadion ditutup. Program yang disampaika­n pelatih ke atlet belum bisa tercerna dengan baik,” ujarnya.

Pria yang juga menjabat ketua Pengda PASI DKI itu melanjutka­n, antara pelatda dan pelatnas memiliki target masing-masing. Pelatda dengan gol utama di Pekan Olahraga Nasional (PON).

Sementara itu, pelatnas berfokus pada Olimpiade dan SEA Games. Semua event tersebut tertunda sampai tahun depan. ”Penundaan ini harus menjadi perubahan juga bagi kita sebagai pelaku dan pelaksana,” ujarnya.

Saat ini, pihaknya berharap setiap atlet di daerah bisa senantiasa menjaga kondisi dengan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. ”Kesehatan itu hal utama. Kami meyakini itu, kalau gak sehat gak bisa berlatih dan aktivitas lain,” ucapnya.

Selain latihan fisik dan menjaga kesehatan, latihan mental di situasi saat ini perlu dilakukan. Dengan tidak adanya pertanding­an dalam beberapa bulan terakhir, mental atlet bisa terganggu. ”Latihan mental jadi penting. Menerima kondisi dan tidak harus selalu meminta faktor yang standar karena sekarang situasnya tidak standar,” katanya.

Sejauh ini, terdapat 300 atlet yang sudah menggengga­m tiket untuk PON. Jumlah sebanyak itu disebutnya bisa menjadi modal utama untuk nantinya mengisi skuad pelatnas. Pada 2020, terdapat 65 atlet di pelatnas yang dipersiapk­an untuk Olimpiade dan SEA Games.

Sementara itu, Tigor M. Tanjung selaku Sekjen PB PASI menuturkan, dengan ditundanya PON ke Oktober tahun depan, jumlah kualifikas­i tidak bertambah. ”Jadi, 300 atlet yang sudah lolos itu akan tetap lolos,” katanya.

 ?? ANTHONY WALLACE/AFP ?? PERTAHANKA­N PERFORMA: Atlet Indonesia Emilia Nova (kanan) dan pelari Korsel Jung Hyelim setelah finis di nomor 100 meter lari gawang Asian Games 2018.
ANTHONY WALLACE/AFP PERTAHANKA­N PERFORMA: Atlet Indonesia Emilia Nova (kanan) dan pelari Korsel Jung Hyelim setelah finis di nomor 100 meter lari gawang Asian Games 2018.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia