Jawa Pos

Ucok Jalankan Peran Owi

Jadi Pemain Paling Senior di Tim Ganda Campuran

-

JAKARTA, Jawa Pos – Setelah Tontowi Ahmad resmi pensiun, ganda campuran beralih ke generasi baru. Apalagi, partner Owi, Liliyana Natsir, gantung raket pada awal 2019. Kini tongkat estafet ganda campuran beralih ke Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Tanpa Owi/Butet, sosok senior ganda campuran ada pada Ucok (sapaan akrab Praveen Jordan). Pada usianya yang menginjak 27 tahun dan paling senior, Ucok diharapkan memiliki capaian prestasi yang sama dengan para pemain sebelumnya. Apalagi, sektor ganda campuran menjadi tumpuan Indonesia dalam berbagai ajang.

Pelatih Richard Mainaky yakin Ucok bisa menjadi panutan atlet lain. Hal itu dibuktikan saat Ucok bisa membimbing partnernya, baik saat dengan Debby maupun Melati.

’’Saya tidak takut kehilangan sosok senior setelah Owi pensiun. Ucok sendiri sudah cukup. Timing-nya tepat sekali. Begitu Butet mundur, Owi bertahan setahun. Lalu Owi mundur, Ucok sudah sangat dewasa dan siap,’’ tutur Richard.

Hal tersebut perlahan mampu dibuktikan Ucok. Praveen/Melati berhasil menjuarai All England 2020. Itu merupakan gelar kedua Ucok. Sebelumnya, dia meraihnya bersama Debby Susanto pada All England 2016. Bagi Melati, itu merupakan gelar perdana.

’’Secara obrolan sudah saya sampaikan ke Ucok, Owi akan mundur, kamu gimana. Dia (Ucok) bilang sayang sekali sosok Owi masih dibutuhkan. Tetapi, kalau sudah begitu, mau tidak mau dia siap,’’ kata pelatih berusia 55 tahun tersebut.

Meski belum mencapai prestasi seperti Owi/Butet, setidaknya Praveen/Melati memiliki prospek yang bagus ke depan. Mereka menempati ranking keempat dunia. Target mereka besar untuk tahun depan, yaitu Olimpiade Tokyo 2020.

’’Mereka (Praveen/Melati) sudah juara All England itu suatu harapan. Tidak perlu khawatir lagi cari penerus generasi. Sudah ada sosok yang membimbing pemain muda. Dari dulu seperti itu. Ketika Tri Kusharjant­o mundur, saya cari pengganti juga,’’ ungkapnya.

Tantangan ke depan juga lebih berat. Karena itu, Richard akan bekerja ekstra. ’’Setelah latihan, saya panggil tim pelatih dan para atlet. Dengan pensiunnya salah satu senior, mereka harus lebih termotivas­i dan bertanggun­g jawab. Mau tidak mau nama ganda campuran di pundak mereka dan harus siap meneruskan,’’ imbuh Richard.

Di sisi lain, Owi menaruh harapan besar kepada para penerusnya. Dia ingin Praveen/Melati bisa melanjutka­n perjuangan membawa ganda campuran meraih prestasi tertinggi lagi. ’’Menurut saya, mereka ini bisa. Asalkan konsistenn­ya bagus, rajin latihan. Mindset-nya harus seorang juara. Kalau sudah juara, jangan santai-santai. Sekarang juara, tahun depan harus juara lagi,’’ kata peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu.

 ?? WANG ZHAO/AFP ?? TUMPUAN: Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti merupakan ganda campuran nomor satu di Indonesia. Mereka ditarget meraih emas Olimpiade.
WANG ZHAO/AFP TUMPUAN: Praveen Jordan (kiri) dan Melati Daeva Oktavianti merupakan ganda campuran nomor satu di Indonesia. Mereka ditarget meraih emas Olimpiade.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia