Kejar Target Penyerahan Bansos sebelum Lebaran
Sehari, Bagikan Bantuan kepada 32.250 Warga
SURABAYA, Jawa Pos – Bantuan sosial tunai (BST) tetap diberikan meski kemarin (21/5) adalah tanggal merah atau hari libur. PT Pos Indonesia di Surabaya menggenjot penyaluran bantuan kepada 32.250 keluarga penerima manfaat (KPM) seharian kemarin.
Pada hari-hari sebelumnya, bansos tunai senilai Rp 600 ribu untuk setiap KPM paling banter disalurkan kepada belasan ribu warga. Pada Rabu (20/5), misalnya, sekitar 18 ribu KPM menerima bantuan.
’’Mumpung tanggal merah, kami perbanyak penyerahan. Sebab, tidak ada pelayanan harian di kantor yang semestinya libur,’’ ujar Kepala Kantor Pos Surabaya Dino Ariyadi kemarin.
Selain itu, pihaknya mengejar target penyerahan tuntas sebelum Lebaran. Jadi, meski tanggal merah, penyaluran tetap dilakukan. ’’Rencananya, sampai Sabtu (23/5), tetap ada penyaluran bansos tunai,’’ kata dia.
Kemarin bantuan didistribusikan ke 43 kelurahan yang tersebar di 21 kecamatan. Penyerahan bantuan dilakukan di kantor pos terdekat dengan tempat tinggal warga. Namun, ada pula pembayaran di SMPN 14 Surabaya. Bantuan di sekolah tersebut dibagikan kepada warga yang tinggal di Kelurahan Sumberejo, Benowo, Pakal, dan Babat Jerawat. Semua berada di Kecamatan Pakal. Total, ada 2.316 KPM. Paling banyak berada di Kelurahan Babat Jerawat, yakni 679 penerima. ’’Kami menggunakan sekolah sebagai lokasi pembayaran karena jumlah penerima sangat banyak,’’ jelas Dino
Memang, ada target untuk menyelesaikan pembayaran kepada semua penerima bansos tunai sebelum Lebaran. Pekan lalu dijadwalkan pembayaran untuk 65.908 penerima. Minggu ini tercatat 100.333 penerima. Jumlah penerima yang dinominasikan untuk menerima bantuan mencapai 166.241 KPM.
Selain bantuan sosial tunai, ada pula bantuan berupa sembako yang diberikan kepada warga terdampak. Kemarin bantuan paket sembako disalurkan secara bertahap kepada penerima tahap ketiga. Jumlah penerima mencapai 22.331 orang. Pekan lalu atau tahap kedua, terdata ada 23.931 keluarga penerima bantuan sembako tunai sebagai warga terdampak. Pada tahap pertama, tercatat ada 27.768 keluarga.
Kepala Bidang Keagamaan dan Swadaya Sosial Dinsos Surabaya M. Januar Rizal menyatakan, pendataan terhadap warga terdampak itu sepenuhnya disampaikan pengurus RW setempat.
Pengurus RW diberi kewenangan untuk mengusulkan nama-nama orang yang berhak menerima bantuan. Misalnya, orang yang terkena PHK atau mereka yang pendapatannya menurun drastis saat pandemi. ’’Sistem secara otomatis akan mendeteksi bila warga yang diusulkan itu sudah mendapatkan bantuan atau belum,’’ ungkap dia.
Rizal menjelaskan, hanya dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK), sistem secara otomatis bakal mengetahui orang tersebut sudah terdata sebagai MBR atau tidak. Bila sudah masuk data MBR, nama orang itu tidak bisa dimasukkan lagi ke data warga terdampak. ’’Agar bantuan ini bisa merata untuk semua warga yang terdampak. Tapi, tidak sampai dobel bantuan,’’ tuturnya.
Jika ada warga yang merasa terdampak, tetapi belum terdata, bisa segera melapor ke RW setempat. Pemkot masih membuka pendaftaran tersebut. Bisa saja akan ada tahap keempat penyerahan bantuan tersebut.