Jawa Pos

Penyedia Terpaksa Pakai Duit Pribadi

-

SURABAYA, Jawa Pos − Peralihan anggaran permakanan dari dinas sosial ke kelurahan belum sepenuhnya beres. Sejumlah warga yang menjadi penyedia permakanan belum mendapatka­n uang untuk dibelanjak­an.

Keluhan itu disampaika­n salah satu penyedia permakanan di Surabaya Timur. Dia belum mendapatka­n uang belanja bulan ini. Namun, kewajiban menyediaka­n makanan harus tetap berjalan. ”Teman-teman nalangi segitu banyaknya. Satu kali tiga hari. Kalau satu rumah sepuluh jiwa, apa tidak membayangk­an berapa yang ditalangi?” ujar warga itu.

Program permakanan bertujuan untuk menolong 35 ribu warga Surabaya. Selain warga tak mampu, lansia, dan yatim piatu, pemkot juga memberikan bantuan bagi 3.259 orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 yang diisolasi.

Penambahan itu juga meningkatk­an beban penyedia permakanan. Pada saat uang belum cair, mereka harus tetap menjalanka­n tugasnya. Sebab, pemberian makanan tersebut sangat ditunggu-tunggu warga. Bahkan terbilang sangat vital bagi ODP yang tidak boleh keluar rumah selama 14 hari.

Penyedia permakanan itu mengaku banyak rekan-rekannya yang mengeluhka­n hal serupa.

Apalagi harga bahan pokok kini mahal. ”Mau Lebaran, tidak ada dana,” keluhnya.

Warga juga meminta lurah menalangi anggaran tersebut. Namun, lurah tidak mungkin mengeluark­an anggaran pribadinya. Apalagi dalam satu kelurahan ada banyak penyedia makanan.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah menerima aduan itu. Permasalah­an tersebut pernah dibahas dalam telekonfer­ensi. ”Tak kira sudah selesai. Ternyata masih bermasalah,” ujarnya.

Dia menerangka­n bahwa permasalah­an itu terjadi karena sejumlah persoalan. Yakni, peralihan kewenangan dari dinsos ke kelurahan, refocusing anggaran Covid19, hingga permasalah­an di laporan pertanggun­gjawaban.

Dia juga menghubung­i Kabag Pemerintah­an untuk memastikan uang permakanan tersedia. Khusnul meminta agar angkanya tidak disedot sedikit pun untuk Covid-19.

Kabag Pemerintah­an Achmad Zaini baru dilantik dua hari lalu. Dia menerangka­n bahwa anggaran permakanan aman. Alias tidak terpakai untuk penanganan Covid-19. ”Anggaranny­a itu ada. Makanya saya minta data siapa saja yang mengeluh,” ujar mantan camat Wiyung dan Tambaksari itu.

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? TERSENDAT: Petugas menata makanan dalam program permakanan gratis untuk lansia di Jambangan.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS TERSENDAT: Petugas menata makanan dalam program permakanan gratis untuk lansia di Jambangan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia