Paksa Masyarakat Melek Teknologi
Era New Normal setelah Pandemi Covid-19
Seperti pengalaman saya. Saya harus belajar mengenali fitur-fitur baru, jenis-jenis link, dan berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi informasi untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas.’’
Dr HAMIDAH MSi Psikolog
SURABAYA, Jawa Pos – Hari Kebangkitan Nasional (HKN) menjadi momentum kebangkitan menuju era normal baru (new normal). Itu seiring dengan banyaknya perubahan individu yang terjadi di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dibahas langsung dalam sarasehan yang digelar Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) bersama para peneliti di Pusat Kajian dan Penelitian ITS kemarin (21/5).
Direktur DRPM ITS Agus Muhamad Hatta mengatakan, lebih dari dua bulan pandemi telah menyerang Indonesia. Banyak perubahan besar terjadi pada masyarakat. Mulai kegiatan bekerja, belajar di sekolah maupun perguruan tinggi, hingga aktivitasaktivitas lain. Perubahan tersebut memunculkan kebiasaan baru dalam menjalani kehidupan sehari-hari. ’’Ini menjadi momen yang tepat untuk bangkit ke era new normal,’’ katanya.
Hatta menuturkan, perubahan juga terjadi pada kebutuhan pangan tanah air. Kini justru menjadi peluang besar bahan lokal dikonsumsi masyarakat di tengah ketidakstabilan ekonomi dunia. Produksi umbi-umbian dan sagu bisa berkembang. ’’Pangan lokal ini bisa dikembangkan masyarakat maupun pemerintah,’’ ujarnya.
Di sisi lain, kondisi pandemi Covid19 justru mendorong dan memaksa masyarakat untuk melek teknologi. Semua proses pembelajaran kini telah dilakukan secara daring. Hal itu justru menunjukkan perkembangan dalam sistem pembelajaran di Indonesia. ’’KKN (kuliah kerja nyata) pun bisa dilakukan melalui daring,’’ katanya.
Pakar psikologi Universitas Airlangga (Unair) Dr Hamidah MSi Psikolog menambahkan, berbagai pengalaman dan tantangan menjalankan WFH
(work from home) maupun learning from home (LFH) dialami mahasiswa, dosen, maupun masyarakat lain.
’’Mahasiswa punya tantangan besar mendapatkan tugas banyak yang hampir bersamaan dengan mata kuliah lain. Tantangan itu akan berbeda dengan yang dirasakan dosen,’’ ujarnya.
Hamidah menuturkan, butuh perjuangan dan penyesuaian untuk menjalankan proses bekerja dari rumah. Khususnya penggunaan teknologi informasi. Setiap orang pun dituntut terampil memanfaatkan teknologi informasi. ’’Seperti pengalaman saya. Saya harus belajar mengenali fitur-fitur baru, jenis-jenis link, dan berbagai hal yang berkaitan dengan teknologi informasi untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas,’’ ungkapnya.
Hamidah mengatakan, masyarakat harus terbiasa dan mau belajar memanfaatkan teknologi informasi dalam aktivitas sehari-hari. Hal itu memang terasa berat di awal, tetapi akan menjadi kebiasaan ke depannya. ’’Dalam proses WFH ini ya harus meregulasi berbagai dimensi diri. Termasuk kesabaran dan emosi,” ucapnya.