Pasar Asem Payung Buka, Pedagang Urunan Beli Thermo Gun
SURABAYA, Jawa Pos – Aktivitas jual beli berangsur normal di Pasar Asem Payung, Kelurahan Gebang, Sukolilo, kemarin (21/5). Pasar itu kembali dibuka setelah dua pekan ditutup. Standar protokol kesehatan pun diterapkan secara ketat.
Dua pekan lalu pasar dengan jumlah pedagang 200 orang itu terpaksa ditutup. Penyebabnya, salah seorang penjual terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk mencegah penularan, Pemkot Surabaya menutup sementara lokasi itu.
Kemarin pasar di Jalan Gebang Putih tersebut terlihat cukup ramai. Kios mulai bahan pokok hingga sandang buka. Yang berbeda adalah pengetatan protokol kesehatan. Terdapat pos pemeriksaan yang didirikan. Suhu setiap pembeli atau penjual yang hendak ke sana wajib dicek. Mereka juga harus menggunakan masker.
Lurah Gebang Putih Agus Utarto menyatakan, sejak pasar dibuka, pedagang secara mandiri turut memperketat pemantauan aktivitas di pasar. ”Termasuk thermo gun itu mereka swadaya,” ujarnya.
Agus menyebutkan, pihaknya menekankan kepada pedagang bahwa pengoperasian pasar harus diiringi dengan protokol kesehatan yang diikuti semua pihak. Dengan demikian, mereka bisa meminimalkan terjadinya persebaran Covid-19 di pasar. Apalagi, tempat transaksi tersebut menjadi jujukan bukan hanya warga Gebang Putih. ”Keluar masuk pasar harus mencuci tangan. Sudah ada tempat khusus yang disediakan,” katanya.
Dia menyatakan, saban hari Satpol PP Kecamatan Sukolilo dan Kelurahan Gebang Putih turut melakukan pemantauan. Harapannya, langkah antisipatif itu bisa terlaksana sesuai dengan yang direkomendasikan.
Sementara itu, langkah pencegahan juga terus dilakukan kecamatan terhadap pasar lain. Sebanyak sembilan pasar rakyat di seluruh Sukolilo sudah menerapkan physical distancing. Jarak antar pedagang diatur sehingga tidak terlalu mepet satu dengan yang lain. Pemkot juga telah membuat marka untuk setiap lapak.