Andalkan Urban Farming-Ternak Lele
Kemandirian Ekonomi Warga Jambangan di Tengah Pandemi
SURABAYA, Jawa Pos – Penghasilan yang menurun drastis bahkan hilang sama sekali menjadi ujian tersendiri pada masa pandemi seperti saat ini. Mencari alternatif lain untuk tetap bertahan hidup menjadi hal yang penting untuk dipikirkan. Salah satu yang cukup membantu pasokan pangan adalah urban farming. Hal itu sudah digalakkan di beberapa kelurahan. Termasuk Kelurahan Jambangan, Kecamatan Jambangan.
Lurah Jambangan Hindun Masrufah menuturkan, program unggulan yang terus digencarkan ialah urban farming dengan teknik aquaponic. ’’Yang ditanam adalah padi dan budi daya kolam lele pada satu media sekaligus. Itu dipraktikkan warga RT 02, RW 01,’’ jelasnya.
Selain itu, ada program ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi di wilayah yang dicanangkan sebagai kampung pusat ekonomi Jambangan hebat atau disebut Kampung Pejabat itu. Hasil urban farming dikelola ibu-ibu yang juga melibatkan para janda. ’’Sekarang kami juga mulai membuat masker dan jamu yang dipasarkan secara online. Itu membantu mereka untuk tetap mendapatkan pemasukan meskipun berkurang,’’ tuturnya.
Hal serupa dilakukan warga di Kelurahan Pagesangan, Kecamatan Jambangan. Warga di wilayah tersebut tetap giat melakoni aktivitas di kebun sayuran dan beternak lele. ’’Hasilnya dibagikan rata untuk dikonsumsi warga. Sebagian lagi dijual untuk menambah income rumah tangga,’’ kata Lurah Pagesangan Eni Sri Endah Jekti.
Dia menjelaskan, kegiatan budi daya semacam itu membuat warga tidak harus membeli bahan pangan. Sebab, mereka bisa menghasilkan sendiri. ’’Tidak perlu bujet besar untuk belanja kebutuhan pangan sehari-hari,’’ ucapnya. Upaya tersebut dianggap bisa menekan atau menghemat pengeluaran biaya hidup di masa wabah.
’’Ada juga kampung hidroponik di RT 02, RW 02, yang dikelola warga. Kolam ikan itu ada di RT 05, RW 03. Satu bulan lalu, panen 150 kilogram lele dari tiga kolam,’’ ungkapnya.