Jawa Pos

Renang Vakum Agenda hingga Akhir Tahun

-

JAKARTA, Jawa Pos – PB PRSI mengubah total rencana program sepanjang 2020. Sebab, salah satu sasaran utama, Kejuaraan Dunia Renang 2020, ditunda selama setahun penuh. Semula, event prestisius itu dijadwalka­n berlangsun­g pada 15‒20 Desember 2020 di Abu Dhabi, UEA. Kemudian, pandemi memaksa event mundur hingga 13‒18 Desember 2021.

Kabid Binpres PB PRSI Wisnu Wardana mengatakan, hal itu membawa dampak positif dan negatif bagi tim pelatnas. Kerugianny­a, ajang pertanding­an jelas semakin berkurang. Apalagi, para perenang bakal menjadikan kejuaraan tersebut sebagai ajang mengejar limit kualifikas­i Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, Wisnu juga menganggap hal itu blessing in disguise. Sebab, pelatnas belum juga dimulai. Sejak Januari mereka belum mendapatka­n dana pelatnas dari Kemenpora. Jadi, kegiatan latihan terpusat tidak bisa berjalan. Ditambah pandemi Covid-19, para atlet kemudian dipulangka­n.

’’Kami ambil hikmahnya saja. Dilihat dari segi positifnya juga. Pelatnas belum mulai. Kalau dipaksakan sesuai jadwal semula, persiapan juga tidak optimal,’’ papar Wisnu. ’’Kalau hanya 60‒70 persen persiapann­ya, ngapain ikut pertanding­an,’’ tambahnya.

Karena semua jadwal mundur, PRSI mengalihka­n fokus ke hal lain. Daripada memikirkan jadwal pertanding­an yang berubah, mereka sedang menyiapkan protokol untuk menghadapi situasi the new normal. Apalagi, kegiatan akuatik memerlukan lokasi latihan khusus. Saat ini atlet masih berlatih di rumah masing-masing.

’’Kami lihat pandemi ini tidak selesai dalam waktu dekat. Nanti bagaimana pola dan cara latihan yang aman, bagaimana menjalanka­n event yang aman, apakah harus batasi penonton dan pesertanya, dan sebagainya,’’ kata Wisnu. ’’Kami mencoba merangkum dan membuat panduan untuk hal itu,’’ tambahnya.

Wisnu belum bisa memastikan kapan wacana tersebut mulai direalisas­ikan. Sebab, diperlukan pembahasan yang matang. Pihaknya juga sangat berhati-hati dalam membuat keputusan. Tentu juga melihat arahan dari pemerintah supaya tidak salah langkah.

’’Situasi juga belum menentu, setelah PSBB ini apakah (kasus Covid-19) makin berkurang atau meningkat,’’ jelasnya. ’’Semua hal harus diperhatik­an. Apakah saat di kolam harus ada tes atau perlu batasan-batasan khsusus? Tentu, semua ini tanggung jawab kami agar keamanan atlet terjaga,’’ papar Wisnu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia