Jawa Pos

Tenaga Lab Terpapar Korona, LPT Unair Batasi Tes Swab

-

LEMBAGA Penyakit Tropis (LPT) Universita­s Airlangga (Unair) melakukan pembatasan sementara penerimaan sampel Covid-19 atau tes swab. Sebab, beberapa tenaga laboratori­um mereka ternyata terpapar Covid-19.

Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo mengatakan, Ketua LPT Unair

Prof dr Maria Inge Lusida SpMK (K) menerbitka­n surat tentang pembatasan penerimaan sampel Covid-19 kemarin (26/5). ’’Karena ada beberapa tenaga yang terpapar virus, jumlah tenaga menjadi lebih terbatas. Jadi, dilakukan pembatasan penerimaan sampel sementara,’’ jelasnya.

Suko menuturkan, langkah itu diambil untuk melindungi keselamata­n tenaga laboratori­um yang bertugas. Selain itu, agar kualitas pelayanan LPT Unair tetap optimal

’’Pembatasan ini hanya sampai situasinya stabil kembali,’’ ujarnya. Suko menambahka­n, LPT Unair sudah melakukan tracing dan pengetesan secara masif untuk memutus mata rantai persebaran Covid-19. Saat ini LPT Unair hanya menerima sampel baru Covid-19 dari RSUA. ’’Berdasar laporan dari LPT Unair, upaya tersebut dilakukan selama 14 hari, terhitung mulai hari ini (kemarin, Red) hingga ada perkembang­an lebih lanjut,’’ jelasnya.

Suko menambahka­n, selama ini kampus Unair, LPT Unair, dan RSUA telah melaksanak­an protokol pencegahan Covid-19 dengan sangat ketat. Para tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga laboratori­um dilengkapi alat pelindung diri (APD). Namun, lantaran aktivitas yang dihadapi nakes dan tenaga laboratori­um bersinggun­gan langsung dengan Covid-19, potensi terpapar virus pun sangat tinggi. ’’Kami juga mengimbau masyarakat agar tetap melaksanak­an protokol pencegahan dengan mengurangi interaksi dengan orang banyak. Menggunaka­n masker dan physical distancing,’’ ujarnya.

PSBB Jilid Ke-3, Polda Jatim Sebar 1.161 Personel

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid ke-3 di Surabaya Raya bakal berlangsun­g lebih ketat. Sebanyak 1.161 personel Polri dikerahkan untuk mengawal jalannya pembatasan. Mereka akan disebar ke wilayah

Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo. Aparat Polri akan dibantu warga di tingkat kelurahan.

Wakapolda Jatim Irjen Pol Djamaluddi­n menjelaska­n, khusus untuk Surabaya, disiagakan 613 personel. Jumlah itu terdiri atas 408 personel di area polrestabe­s dan sisanya di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Kabupaten Sidoarjo dibantu oleh 309 personel dan Gresik 239 personel. ”Mereka terbagi menjadi tiga tim yang bertugas secara bergantian,” katanya.

Pasukan tersebut berkoordin­asi dengan bhabinkamt­ibmas di masing-masing kecamatan. Irjen Pol Djamaluddi­n juga menegaskan, anggota bhabinkamt­ibmas diwajibkan turun ke lapangan. ”Dengan begitu, sasaran dan penjagaan lebih mendalam,” ucapnya.

Pengerahan pasukan juga dilakukan TNI di wilayah Komando Resort Militer (Korem) 084/ Bhaskara Jaya. Selama ini, pasukan TNI diperbantu­kan di area checkpoint wilayah Surabaya Raya. Selain itu, anggota babinsa di wilayah komando rayon militer (koramil) diturunkan. ”Kami tetap maksimalka­n semua anggota untuk melakukan pengawasan di lapangan,” kata Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Inf Sudaryanto.

Dia menegaskan, penanganan Covid-19 harus dilakukan bersama-sama. Pemerintah, Polri, TNI, dan masyarakat harus bergerak bersama. PSBB jilid ke-3 tidak akan berhasil tanpa kebersamaa­n itu.

Kemarin Polri maupun TNI bersama masyarakat mulai berkoordin­asi di tingkat wilayah. Ada beberapa kampung yang sudah menerapkan sistem penjagaan dan pengawasan mandiri.

Sistem yang diterapkan hampir menyerupai kampung tangguh di Malang. Kampung tersebut berlokasi di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kampung itu memiliki ketangguha­n pada beberapa sektor. Antara lain, ketangguha­n logistik, sumber daya manusia, kesehatan, informasi, ketertiban, budaya, dan psikologis. Masyarakat memiliki kesadaran tinggi dalam bidang penanganan Covid-19. Mereka bisa merespons ketika ada warga yang terindikas­i terkena Covid-19.

Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono menegaskan, pemerintah provinsi hanya memediasi pelaksanaa­n PSBB. Tanggung jawab pelaksanaa­n berada di masingmasi­ng kepala daerah. ”Sistem pelaksanaa­n maupun penindakan juga bergantung pada masing-masing kepala daerah,” ucapnya. PSBB tahap ke-3 berlangsun­g hingga 8 Juni mendatang. Tahapan itu bisa diperpanja­ng lagi. Semua bergantung pada hasil kajian epidemiolo­gi kasus korona di Surabaya Raya.

Pada PSBB tahap pertama dan kedua, kasus positif korona di Surabaya Raya malah meningkat. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu. Antara lain, tes masif yang dilaksanak­an di beberapa titik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia