Jawa Pos

Video untuk Mubalig Viral di Tengah Umat

-

KESIBUKAN dr Tjatur Prijambodo berlipat. Dia tetap aktif bekerja sebagai direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan. Dia juga menjadi dosen sebuah universita­s di Surabaya. Satu kesibukan lain yang meningkat adalah kajian-kajian secara online. Video-video ceramahnya berkaitan dengan kondisi pandemi ini.

Ciri khas kontennya tidak hanya berkaitan dengan masalah agama, tapi juga berpadu dengan ilmu kesehatan. Sehat dengan berpedoman Alquran dan hadis. Salah satu video Tjatur yang banyak ditonton membahas hasil rapid test. Dia menjelaska­n, hasil rapid test lebih tepat disebut reaktif. Bukan langsung positif Covid-19. Sebab, masih harus melalui uji usap (swab test).

”Itu (video, Red) sebenarnya konsumsi internal untuk teman mubalig,” katanya. Tapi,ternyata video tersebut malah viral. Menambah informasi bagi masyarakat yang belum tahu. Sekaligus menjadi materi bagi para mubalig untuk menyebarka­n informasi penting tersebut.

Aktivitas dakwah Tjatur selama pandemi ini menyesuaik­an kondisi. Dulu harus dari satu tempat ke tempat lain. Sekarang semua dilakukan jarak jauh. Dengan aplikasi. Dia dapat berkomunik­asi dengan banyak orang di tempat yang berbeda.

Laki-laki 49 tahun itu pun sering membuat video secara mandiri. Cukup berbekal kamera dan tripod. Dia merekam diri sendiri dengan tema yang berbeda-beda. Di ruang kantor maupun di rumah. ”Saya enjoy,” ucapnya. Tidak pernah merasa lelah.

Sebelum masa pandemi, dia sering berdakwah di lima tempat sekaligus dalam sehari. Misalnya, di Sidoarjo tiga dan Surabaya dua.

Semua dia jalani dengan gembira. Termasuk saat harus berkelilin­g untuk dakwah di 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur.

”Prinsip saya, ingin memberi manfaat kepada orang lain,” lanjut alumnus Fakultas Kedokteran Universita­s Brawijaya itu. Memberi ilmu kepada orang lain. Sesuai pesan hadis yang berbunyi khoirun nas anfauhum linnas. Artinya, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.

Sejak kapan mulai berdakwah? Sudah lama. Dimulai saat Tjatur bertugas sebagai kepala puskesmas di Ngantru, Bojonegoro, pada 1996. Pada 2005 Tjatur mulai aktif berdakwah di masjid. ”Mulai efektif dan mengisi kajian rutin sejak 2010,” ujar suami Trinil Anies Widiastuti tersebut. Salah satunya di Masjid Al Akbar Surabaya dan Al Falah.

Padatnya aktivitas Tjatur tidak membuat staminanya terkuras. Sebisanya dia membagi waktu untuk pekerjaan sekaligus dakwah. Sehari-hari senantiasa energik. Bapak empat anak itu selalu membuat ”mantra” untuk dirinya agar tetap sehat. Menanamkan keyakinan dalam diri dan pikiran bahwa jiwa raganya selalu terjaga. Termasuk, tidak pernah mengeluhka­n banyaknya kegiatan.

Padahal, jam istirahat Tjatur sehari-hari tidaklah banyak. ”Istirahat (sekitar, Red) tiga jam,” katanya. Tiap hari rata-rata lakilaki kelahiran Surabaya itu tidur di atas pukul 00.00. Pada pukul 02.30 dia sudah bangun. Salat Subuh dan lanjut meninggalk­an rumah untuk bekerja.

Kok bisa fisik tetap sehat? Tjatur memiliki kunci yang membuat kesehatann­ya selalu prima. Salah satunya, menjalanka­n qailulah. Yakni, tidur di waktu siang. Durasinya cukup 10 hingga 15 menit. Kulitas tidur yang baik, papar Tjatur, bisa mencontoh tuntunan Rasulullah. Yakni, tidur miring ke kanan dan menghadap kiblat. Jika tidak memungkink­an, tidak perlu dipaksa. Cukup meniru dengan tidur miring ke kanan. Niscaya dapat manfaat untuk kesehatan. Pernapasan bagus, pencernaan lancar, kesehatan paru-paru terjaga, dan beban jantung berkurang.

Apa harapan dan keinginan Tjatur? Tidak ada yang berlebihan. ”Saya ingin masuk golongan manusia bertakwa, muttaqin,” ucapnya. Dengan ketakwaan, seseorang mendapat jaminan ampunan dan surga-Nya. Sebab, sejatinya hidup di dunia tidaklah lama. Manfaatkan sebaik-baiknya.

Namanya viral di jagat maya. Sosok dr Tjatur Prijambodo MKes muncul dalam dua figur sekaligus. Ahli medis dan mubalig. Dia hadir pas banget dengan situasi pandemi. MAYA APRILIANI

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? MULTIMEDIA: Dokter Tjatur merekam sendiri materi video dakwahnya di Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS MULTIMEDIA: Dokter Tjatur merekam sendiri materi video dakwahnya di Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia