BNI Siapkan Strategi Fase New Normal
Covid-19 menjadi sebuah peluang dan tantangan baru. Keberadaannya mempercepat era Revolusi Industri 4.0. Yakni, era teknologi dan era digital. Teknologi informasi akan menjadi pusat dari semua aktivitas masyarakat.
(als/c6/wir)
PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan opsi strategi dalam menghadapi Covid-19, yakni rakyat tetap produktif, namun tetap aman dari wabah virus tersebut.
”Keselamatan masyarakat tetap harus menjadi prioritas. Kebutuhan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah ini. Itulah keniscayaan. Itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru,” ungkapnya.
Bagi BNI, fase new normal menjadi sebuah keniscayaan, menjadi pola hidup baru dan cara baru untuk dapat terus berkontribusi dengan tetap mengedepankan kesehatan dan produktivitas. Perubahan perilaku, cara berinteraksi, berkomunikasi, dan transaksi nasabah menjadi dasar bagi BNI untuk mengimplementasikan berbagai strategi dan inovasi di berbagai fungsi dan lini unit.
Sebuah layanan baru berbasis protokol didesain dan diimplementasikan secara berkesinambungan ”Hal itu menunjukkan nasabah institusi sudah beralih ke transaksi digital, khususnya untuk nasabah giro (giran), juga debitor. Semua debitor kita mulai menggunakan cash management BNI tahun ini. Jadi, kenaikan cash management sangat signifikan,” ujarnya. Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi memastikan bahwa BNI akan segera mengubah outlet konvensional menjadi outlet digital. Layanan front end, proses bisnis, dan model penjualan (sales model) akan dimaksimalkan dengan dukungan infrastruktur TI.
”Selain itu, data warehouse dan sistem customer relationship management (CRM) akan dioptimalkan sebagai salah satu enabler personalisasi layanan BNI untuk mempermudah dan mempercepat transaksi nasabah yang tentunya akan berkorelasi positif terhadap peningkatan bisnis perusahaan,” lanjutnya. kuartal pertama (Q1) 2020 di jaringan layanan elektronik BNI meningkat secara keseluruhan sebesar 31 persen dibandingkan periode yang sama 2019. ”Kenaikan tersebut terutama disumbangkan oleh pertumbuhan transaksi pada BNI Mobile Banking, yaitu naik 84,4 persen dibanding kuartal pertama 2019,” ungkapnya.
Transaksi melalui BNI Mobile Banking pada Q1-2019 sebanyak 43 juta, meningkat pada Q1-2020 menjadi 63 juta transaksi. Jika dilihat dari nominalnya, ada peningkatan dari Q12019 sebesar Rp 56,1 triliun menjadi Rp 103,4 triliun pada Q1-2020.
Anggoro menyebutkan bahwa kenaikan transaksi digital juga terjadi untuk segmen nasabah korporasi, yaitu BNI Direct. Pada Q1-2020, volume transaksi yang menggunakan BNI Direct naik 55 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2019. Jumlah transaksinya pun meningkat 44 persen. untuk menyesuaikan pola dan kondisi saat ini. BNI siap memperkuat layanan digital dalam aktivitas operasionalnya di seluruh outlet dan berbagai channel elektronik meliputi BNI Mobile Banking, BNIDirect, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, ATM, EDC, BNI Sonic, dan Agen 46.
Demikian yang disampaikan Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo pada kunjungannya di Kantor Cabang BNI Rawamangun di Jakarta Selasa (26/5). Pada kesempatan yang sama, segenap direksi BNI juga mengunjungi kantor-kantor cabang untuk memastikan kesiapan memasuki fase new normal. ”Perseroan akan terus mendorong dan mengarahkan nasabah, baik individu maupun institusi, agar mengalihkan transaksinya dengan menggunakan platform digital BNI,” ujar Anggoro.
Penguatan layanan digital itu terbukti menunjukkan kinerja terbaiknya. Transaksi digital pada