Potensi Besar, Jatim Perlu SOP New Normal
WAKIL Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mendukung penuh kebangkitan pariwisata. Pemerintah provinsi bakal menyalurkan dana kepada 100 badan usaha milik desa (BUMDes). Sebab, potensi pariwisata Jatim sangat besar. Ke depan, menurut dia, tren pariwisata akan didominasi wisatawan domestik.
Pada Maret lalu kunjungan wisman ke Jatim turun 50,65 persen daripada bulan sebelumnya. ’’Dengan adanya restriksi, kita bisa mengandalkan wisatawan dari Indonesia. Bahkan, dari orang Jatim,’’ katanya pekan lalu. Saat ini banyak orang Jatim yang melakukan wisata jarak dekat.
’’Pujon (Malang), Magetan, dan Pantai Tiga Warna (Malang) sudah lebih tertata.
Tinggal kita perkuat lagi infrastruktur dan protokol pencegahan Covid-19,’’ ungkap Emil. Lokasi wisata yang patuh pada penerapan protokol kesehatan, menurut dia, akan lebih diminati. Sebab, konsumen akan mengutamakan keamanan dan keselamatan dalam berwisata.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jatim Gondo Hartono menyebut SOP new normal sebagai pegangan yang harus ada sebelum pariwisata kembali aktif. SOP itu harus meliputi segala bidang. Mulai destinasi wisata, tempat makan, transportasi, hingga biro perjalanan. Panduan seperti itu juga telah diterapkan di Thailand dan Vietnam.
GIPI Jatim memprediksi ekowisata menjadi jenis pelesir yang diminati setelah pandemi nanti. ’’Traveling dengan mengombinasikan alam dan budaya akan menjadi pilihan utama,’’ ujarnya. Sebab, setelah melewati masa sulit seperti sekarang, pelancong akan lebih memperhatikan protokolprotokol yang terkait dengan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan dalam pelesir.
Gondo berharap pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya tidak diperpanjang lagi. Dengan demikian, perusahaan travel bisa mulai beroperasi. ’’Kalau PSBB sudah selesai, tentu kami akan buka. Tapi, tidak untuk terima tamu dulu, melainkan promosi produk wisata baru dan mempersiapkan protokol new normal.”