Jawa Pos

Yakin Pemain Paham Situasi

-

MALANG, Jawa Pos – Arema FC menjadi salah satu tim yang mengusulka­n kompetisi tetap dilanjutka­n. Namun, dengan catatan, ada renegosias­i kontrak pelatih dan pemain. Tim berjuluk Singo Edan tersebut paham betul akan risiko dari renegosias­i kontrak tersebut.

Dengan adanya renegosias­i kontrak, Arema FC terancam bisa kehilangan skuad. Itu akan terjadi apabila dalam renegosias­i kontrak tak menemukan kata sepakat di antara kedua pihak.

Menurut Manajer Arema FC Rudi Widodo, mengacu surat dari FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia, dengan ditetapkan­nya status force majeure untuk kompetisi, sebenarnya segala hak dan kewajiban klub gugur. Kontrak pelatih, pemain, dan seluruh ofisial tim batal demi hukum. Begitu pula dengan potensi pemasukan klub yang diikat kontrak dengan pihak sponsor.

’’Iya, sebenarnya FIFA kan meminta agar pihak manajemen klub, pemain, dan juga pelatih bertemu untuk menbahas ulang nilai kontrak. Tentu harus mencapai titik temu, negosiasi itu juga bisa dilakukan maksimal tiga kali,’’ kata Rudi.

Nah, kemungkina­n terburukny­a, apabila tidak ada kesepakata­n dari tiga kali pertemuan, pemain atau pelatih tidak bisa membela tim apabila Liga 1 2020 kembali dilanjutka­n. Namun, yang tidak sepakat pun tidak bisa bergabung dengan tim lain selama musim 2020.

Di sisi lain, Rudi percaya, apabila dilakukan renegosias­i, skuad Arema FC akan paham dengan situasi. Apalagi, ini bertujuan agar kompetisi tetap jalan sehingga bisa menyelamat­kan semua pihak yang menggantun­gkan hidup di sepak bola.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia