Jawa Pos

Sejak 2014 Tamatkan 81 Race FM

Regnata Revi Fayola Merayakan Hidup dengan 100 Maraton Regnata Revi Fayola punya target besar tahun ini. Dia ingin mencapai target maratonnya yang ke-100. Sayang, impian itu harus tertunda karena pandemi Covid-19 membuat berbagai race dibatalkan.

-

SEBENARNYA, perempuan yang akrab disapa Yola tersebut hanya perlu 19 race lagi untuk bisa mencapai maratonnya yang ke100. Rencana sudah disusun dengan baik. Dia sudah mendaftar berbagai macam race di dalam dan luar negeri sepanjang tahun ini.

’’Gara-gara pandemi jadi buyar semua ya rencana 2020 ini. Harusnya minggu ini ada 7 maraton dalam 7 hari. Sekali dalam setahun saja sebagai reward buat diri sendiri,’’ ujar Yola.

Aktif lari sejak 2014, hingga saat ini Yola sudah menamatkan 81 race full marathon dan beberapa kali ultramarat­on. Yola sudah kecanduan. Beberapara­cekadangte­rbilangeks­trem.Misalnya, lari maraton dalam beberapa hari beruntun.

’’Celebrate life, merayakan hidup dengan 100 maraton. Kita kan tidak tahu bagaimana keadaan kita 2–3 tahun ke depan. Merayakan hidup dengan berlari. Lari itu kan ada senangnya, ada sedihnya, ada nangisnya,’’ kata alumnus Universita­s Indonesia tersebut.

Salah satunya 3 Marathon in 3 Days di Cairns, Australia, pada 2017. Sehari dia menyelesai­kan dalam waktu rata-rata 9 jam. Dengan begitu, dia meraih waktu total 28 jam 34 menit.

Kemudian, yang agak mengejutka­n adalah saat mengikuti 4 Marathons 4 Days di Kauai, Hawaii, pada 2018. Saat hari kedua, Yola finis paling akhir. Justru dia menerima reward dari penyelengg­ara. Dia sendiri tidak menyangka hal itu bisa terjadi.

’’Dibilangny­a the last is the best. Jadi, nggak selamanya yang paling akhir itu dihina-hina. Malah saya dihargai dengan diberi medal khusus begitu,’’ kata Yola, lantas tertawa.

Yola bercerita, awalnya dirinya menjalani program menurunkan berat badan pada 2014. Saat itu dia dalam tingkat obesitas. Dia pun ikut gym dan aerobik. Dari berat badan 97 kg, dia berhasil menurunkan menjadi 78 kg. Karena bosan, Yola ikut lari.

Yola memang tidak menargetka­n kecepatan saat lari. Yang penting tubuhnya senantiasa bergerak. Mengikuti berbagai race juga punya kesenangan tersendiri bagi Yola. ’’Seperti menantang diri sendiri. Sekalian

adventure, bisa jalan-jalan dengan kaki. Jalan-jalan ke suatu tempat menikmati suasana dengan cara yang berbeda, yaitu dengan lari,’’ ujar perempuan berusia 43 tahun itu.

Terlalu sering mengikuti race, ternyata Yola tidak mengeluh apa pun. Biasanya seseorang membutuhka­n waktu beberapa bulan setelah mengikuti maraton. Yola juga agak heran. Semakin sering, dia malah merasa semakin kuat dan cepat beradaptas­i.

’’Mungkin beda sih karena aku pelari hore kali ya. Yang penting cukup minum dan istirahat, makan bergizi. Malah sebulan nggak lari itu badan sakit semua. Selama ini aku

nggak pernah ada izin sakit atau berobat ke dokter. Tubuh sudah menyesuaik­an mungkin ya,’’ imbuhnya. (gil/c19/tia)

 ?? REGNATA REVI FAYOLA FOR JAWA POS ?? BATAL: Semua rencana race yang sedianya diikuti Yola pada 2020 ini buyar. Harusnya minggu ini saja ada tujuh maraton dalam tujuh hari yang diikutinya.
REGNATA REVI FAYOLA FOR JAWA POS BATAL: Semua rencana race yang sedianya diikuti Yola pada 2020 ini buyar. Harusnya minggu ini saja ada tujuh maraton dalam tujuh hari yang diikutinya.
 ??  ?? KOLEKSI: Medali-medali dari berbagai race yang diikuti Yola. Dia mengaku sudah sampai tahap kecanduan mengikuti race.
KOLEKSI: Medali-medali dari berbagai race yang diikuti Yola. Dia mengaku sudah sampai tahap kecanduan mengikuti race.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia