Jawa Pos

Siap Tantang Eko Yuli di Seleksi SEA Games

Faathir Ingin ke SEA Games 2021

-

JAKARTA, Jawa Pos – Mempunyai senior seorang lifter internasio­nal memang susah-susah gampang bagi M. Faathir. Di kelasnya, 61 kg, dia bersaing dengan Eko Yuli Irawan yang sudah mengantong­i medali perak Olimpiade. Tentu, dia bisa banyak belajar ketika berlatih dengan Eko. Namun, keberadaan Eko juga menghalang­inya untuk berkembang.

Itu sudah terjadi di SEA Games 2019. Ketika teman seangkatan­nya, Windy Cantika Aisah dan Rahmat Erwin Abdullah, bersinar meraih emas, dia bahkan tidak bisa ikut. Kuota setiap negara memang dibatasi satu lifter per kelas. Tentu, Eko yang dipriorita­skan PB PABBSI. Sebab, SEA Games adalah salah satu event kualifikas­i Olimpiade Tokyo 2020.

Nah, hal itu bisa terulang di SEA Games 2021. Eko sudah memastikan diri ingin terjun dalam dua multievent paling akbar di Asia Tenggara tersebut. Hal itu tentu menjadi tantangan bagi Faathir yang ingin terjun dalam event yang sama.

Tidak ingin kehilangan kesempatan lagi, Faathir ingin bersaing dalam proses seleksi nanti. ’’Untuk SEA Games itu masih mencari tiket lolosnya juga. Bukan mau nggak mau lagi. Ya memang harus bersaing dengan Mas Eko,’’ tegas

Faathir ketika dihubungi kemarin. ’’Optimistis saja. Menang kalah itu urusan belakangan,’’ tambah pemegang dua rekor dunia remaja tersebut.

PON XX di Papua diperkirak­an menjadi salah satu arena persaingan untuk menentukan siapa yang masuk skuad SEA Games 2021. Faathir akan turun membela Kaltim. Sementara itu, Eko masuk kontingen Jatim.

Dari segi pengalaman dan angkatan, Faathir jelas masih kalah jauh. Angkatan terbaiknya adalah 273 kg. Perinciann­ya, snatch 119 kg serta clean and jerk 154 kg. Hasil itu diraih saat Asian Junior Championsh­ip 2020. Bandingkan dengan Eko yang angkatan totalnya sudah stabil di atas 310 kg.

’’Dari segi latihan memang harus lebih ditingkatk­an lagi. Lalu, target emas PON. Itu akan jadi PON pertama saya. Dari situ siapa tahu berpeluang bisa ikut SEA Games juga,’’ papar lifter yang 23 Mei lalu genap berusia 17 tahun itu.

Di sisi lain, manajer Alamsyah Wijaya mengatakan, dalam seleksi SEA Games tidak semata dilihat dari menang dan kalah dalam proses seleksi. Ada beberapa pertimbang­an yang diambil. Juga, dilihat dari kuota yang diberikan tiap negara.

’’Misalnya, dalam SEA Games 2021 di Vietnam nanti kami dapat kuota lifter putra tujuh orang. Itu kami lihat pembagian lifternya nanti dalam kelas berapa saja yang diikuti,’’ jelas Alamsyah.

Alamsyah menjelaska­n, andai dalam kelas61kgi­tuemassuda­hpastidita­ngan Ekodankuot­akelaslain­sudahterpe­nuhi, Faathir jelas tidak bisa ikut. Namun, itu bisasajabe­rubahjikam­asihadasis­akuota. ’ Kalau untuk memenuhi kuota lifter itu, misalnyaFa­athirbisam­asuk,bisameraih perak atau malah mengalahka­n Eko, kenapatida­k.Bisasajabe­gitu,’ kataAlamsy­ah. ’ Jadi, lihat nanti pertimbang­annya seperti apa,’ tuturnya.

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? PERJALANAN PANJANG: M. Faathir berlatih di mes Kwini akhir tahun lalu. Dia ingin terjun di SEA Games 2021, meski harus bersaing dengan Eko Yuli Irawan.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS PERJALANAN PANJANG: M. Faathir berlatih di mes Kwini akhir tahun lalu. Dia ingin terjun di SEA Games 2021, meski harus bersaing dengan Eko Yuli Irawan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia