Jawa Pos

Bentuk Jaring Sosial, Siapkan Rumah untuk Karantina Penderita

Tidak hanya membentuk tim satgas khusus, RW IX, Kedurus, Karang Pilang, juga dilengkapi berbagai fasilitas. Mulai ambulans hingga lumbung pangan dan dapur umum berskala kecil. Bahkan, tempat isolasi yang disediakan cukup mewah. Semua tersedia berkat goton

- WAHYU ZANUAR BUSTOMI,

PEMERIKSAA­N ketat dilakukan saat masuk ke Perumahan Gunungsari Indah RW IX, Kedurus, Kecamatan Karang Pilang. Tamu wajib mengisi presensi. Lalu, suhu badan diperiksa. Jika tidak mau, bersiaplah ditolak alias tidak diizinkan masuk kampung.

Serangkaia­n aksi tersebut merupakan standard operating procedure (SOP) yang sudah ditetapkan warga. Bahkan jauh sebelum kampung tangguh terbentuk. Sekilas, suasana di gerbang kampung layaknya permukiman lain

Namun, sejak kampung tersebut membentuk kampung tangguh, perbedaan mencolok terlihat dengan adanya polisi dan anggota TNI yang setiap saat berjaga. Keberadaan mereka bukan karena adanya kejadian kriminal. Melainkan sosialisas­i kepada warga. Terutama terkait protokol kesehatan.

Satu RW di Kelurahan Kedurus itu sekarang menjadi perhatian. Sebab, hingga kini tidak ada satu pun warganya yang terkonfirm­asi positif Covid-19. Termasuk ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan). ’’Sempat ada dua ODP, cuma hasil swab test-nya sudah negatif,’’ kata Ketua RW IX Heri.

Di tengah persebaran Covid19 yang meluas di Surabaya, tugas berat ditanggung warga dan para perangkat. Demikian pula Polsek dan Koramil Karang Pilang. Tugas besarnya tidak lain menjaga kawasan itu tetap nihil, tidak ada yang terpapar.

Pembagian tugas hingga pembentuka­n satgas secara mandiri dilakukan. Semua diatur sesuai dengan kondisi yang ada. Terdapat empat satgas yang sudah terbentuk. Fungsinya pun berbedabed­a. Mulai bagian kesehatan, penjagaan, sosialisas­i, hingga bagian kesejahter­aan warga yang terdampak Covid-19.

Koordinasi serta komunikasi antar jajaran juga cair. Satu komando. Guyub rukun. Tidak jarang, mereka mendapatka­n solusi di luar dugaan. Misalnya, fasilitas dan sarana bisa tercukupi. Bahkan bisa dikatakan istimewa. Salah satunya keberadaan ambulans yang lengkap sesuai SOP Covid-19.

Heri menjelaska­n, ambulans itu merupakan sumbangan warga. Fungsinya banyak. Mulai pemakaman hingga mengantar warga yang sakit. Fasiltas itu disiapkan 24 jam nonstop. Dalam situasi seperti sekarang, ambulans tersebut disiapkan di balai RW yang sudah menjadi posko kampung tangguh Wani Jogo Surabaya.

Bukan hanya itu. Jika di wilayah lain ruang isolasinya di balai RW, tempat isolasi di RW IX Kedurus cukup istimewa. Pasien yang dikarantin­a akan menempati sebuah rumah dua lantai ukuran 9 x 15 meter.

Di rumah tersebut terdapat delapan kamar. Empat kamar di tiap lantai. Fasilitas di dalamnya pun cukup lengkap dan membuat nyaman. Ada air conditione­r (AC), lemari es, hingga dapur. Tujuannya, karantina menyenangk­an dan imunitas pasien bisa segera membaik. Dengan begitu, virus Covid-19 bisa segera dinetralka­n tubuh.

Menurut Heri, rumah yang difungsika­n sebagai tempat karantina itu merupakan milik salah seorang warga. Kebetulan rumah tersebut saat ini tidak dihuni. Pihak RW pun tidak sulit mencari lokasi untuk memisahkan pasien dengan warga lain.

Sebelum memastikan rumah tersebut sebagai tempat karantina, pihaknya mencari lokasi yang pas untuk tempat isolasi. Pertimbang­annya, tidak mudah mencari tempat yang sesuai dengan protokol Covid-19.

Heri berinisiat­if menghubung­i pemilik properti tersebut. ’’Alhamdulil­ah, tanggapann­ya positif. Dia mempersila­kan rumahnya sebagai tempat karantina,’’ katanya.

Bukan hanya tempat yang nyaman bak wisma. Kebutuhan gizi pasien juga dijamin saat karantina. Sebab, warga juga menyediaka­n dapur umum dengan ukuran mini. Jadi, orang yang sedang dikarantin­a tidak perlu bingung soal makanan.

Semua sudah difasilita­si. Dengan begitu, fokus mereka hanya pada kondisi kesehatann­ya.

Camat Karang Pilang Eko Budi Susilo mengatakan, dalam pembentuka­n kampung tangguh seperti RW IX Kedurus, komponen tiga pilar difungsika­n secara optimal. Termasuk perhatian kepada warga yang dikarantin­a. Sebab, ketersedia­an makanan dan jajanan dimasak para petugas. Keamanan dan kenyamanan mereka pun dijamin.

Satu lagi, kata dia, petugas juga melakukan sosialisas­i terkait stigma negatif terhadap pasien Covid-19. Tujuannya, tidak ada pengucilan di masyarakat. Hingga kini, setidaknya ada 24 orang yang terkonfirm­asi positif di Kecamatan Karang Pilang.

Selain fokus pada penanganan pencegahan Covid-19, warga membuat jaring pengaman sosial secara mandiri. Caranya, membentuk lumbung pangan tingkat RW. Bahan pokok itu disuplai warga, terutama yang mampu. Mulai minyak goreng, mi instan, hingga beras. Semua sudah dipersiapk­an di balai RW.

Nah, pembagiann­ya diserahkan pada satgas Wani Sejahtera. Mereka mencatat siapa saja warga yang terdampak Covid-19. Heri menyatakan, dari 150 KK, ada sekitar 40 KK yang terdampak langsung dengan pandemi Covid19. Misalnya, yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau penghasila­nnya menurun.

Bahan pokok dibagikan secara berkala dan terperinci. Kebutuhan warga per hari sudah diperinci satgas. Ketika habis, bantuan tersebut tanpa diminta akan dikirim ke rumah. Harapannya, bantuan itu bisa sedikit membantu perekonomi­an masyarakat.

Warga pun menerapkan metode pagar betis. Rumah warga yang terkonfirm­asi positif akan disterilka­n selama 14 hari.

Caranya, menyemprot­kan disinfekta­n. Termasuk lingkungan sekitarnya. ’’Ini untuk pencegahan sekaligus menjaga psikologis warga sekitarnya,’’ kata Eko.

Peran polisi pun tidak kalah penting. Kapolsek Karang Pilang Kompol Samsul Hadi menuturkan, ada jam khusus untuk anggotanya dalam berpatroli. Terutama di jam warga yang masih banyak tinggal di rumah. Dengan menggunaka­n pengeras suara, polisi beserta anggota TNI dari Koramil Karang Pilang keliling kompleks.

Selain melakukan sosialisas­i, petugas keamanan siap menegur warga atau tamu yang melanggar protokol. Misalnya, tidak memakai masker atau berkumpul dan tidak menjaga jarak. ’’Kami juga berjaga di jalan tikus, takutnya ada warga lain yang nekat menerobos,’’ ungkap Danramil Karang Pilang Mayor Anton Subhandi.

 ?? ALFIAN RIZAL/JAWA POS ?? FASILITAS LENGKAP: Warga dan aparat berkoordin­asi di depan rumah yang difungsika­n sebagai tempat isolasi mandiri di RW IX, Kedurus.
ALFIAN RIZAL/JAWA POS FASILITAS LENGKAP: Warga dan aparat berkoordin­asi di depan rumah yang difungsika­n sebagai tempat isolasi mandiri di RW IX, Kedurus.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia