Jawa Pos

Pasien tanpa Gejala Disarankan Isolasi Mandiri

-

PENINGKATA­N kasus Covid-19 membuat ketersedia­an ruang isolasi menipis. Biaya pembanguna­n fasilitas isolasi khusus juga bukan hal yang mudah. Hal itu membuat pasien terkonfirm­asi atau bergejala dipilah untuk dirawat inap atau disarankan isolasi mandiri.

Kepala IGD National Hospital dr Felicia Limantoro menyatakan sudah banyak menerima pasien konfirmasi tanpa gejala atau PDP ringan. Kasus-kasus tersebut disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masingmasi­ng. ”Karena memang tidak mengarah ke indikasi rawat inap.

Namun, sampai saat ini belum ada yang dipulangka­n karena keterbatas­an ruangan,” ucapnya.

Hingga kemarin (31/5), tercatat ada 18 pasien yang dirawat di ruang isolasi. Sementara itu, hanya ada kuota 23 bed/ruang isolasi yang siap digunakan. Ada dua ruang isolasi yang dilakukan perbaikan fasilitas, sehingga ditutup sementara. Jika pasien masih bisa makan dan minum normal serta tak mengalami sesak, pasien diarahkan untuk melakukan perawatan di rumah.

Penanganan di rumah bisa saja dilakukan, tetapi ada beberapa kondisi yang perlu diperhatik­an.

Kepala Satgas Penanganan Covid-19 National Hospital dr Bambang Susilo Simon SpP FCCP FAPSR FISR menyatakan, sejak awal pasien harus diketahui apakah memiliki faktor pemberat. ”Misalnya, diabates atau perokok berat,” jelasnya.

Jika pasien memiliki faktor pemberat, Bambang sangat menyaranka­n untuk rawat inap. ”Karena kalau di rumah, kemudian terjadi perburukan sampai butuh ventilator, itu jadi kasus sulit,” paparnya. Perawatan di rumah mengutamak­an terapi obat, makanan bergizi, istirahat cukup, dan hindari stres.

 ?? RIANA SETIAWAN / JAWA POS ?? PENUH: Warga mengantre menanti giliran untuk mendapatka­n layanan rapid test di Terminal Manukan kemarin.
RIANA SETIAWAN / JAWA POS PENUH: Warga mengantre menanti giliran untuk mendapatka­n layanan rapid test di Terminal Manukan kemarin.
 ?? RIANA SETIAWAN / JAWA POS ?? PERIKSA: Petugas membawa warga yang dinyatakan reaktif setelah melakukan rapid test kemarin (31/5). Warga yang dinyatakan reaktif dibawa ke tempat isolasi sementara sambil menunggu hasil swab.
RIANA SETIAWAN / JAWA POS PERIKSA: Petugas membawa warga yang dinyatakan reaktif setelah melakukan rapid test kemarin (31/5). Warga yang dinyatakan reaktif dibawa ke tempat isolasi sementara sambil menunggu hasil swab.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia