Jawa Pos

Ribuan Orang Rapid Test di Terminal Manukan

Antrean Mengular sejak Pukul 06.30 dan Tidak Berjarak

-

SURABAYA, Jawa Pos – Moesini tidak bisa menyembuny­ikan raut wajah sedihnya ketika temannya, AG, melambaika­n tangan dari truk kemarin. Keduanya menjalani rapid test yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di Terminal Manukan.

Setelah rapid test, AG ternyata dideteksi reaktif Covid-19, sedangkan Moesini nonreaktif. Peserta rapid test yang reaktif diminta swab langsung. Setelah di-swab, para petugas akan membawa mereka ke salah satu hotel di Gubeng untuk diisolasi. ’’Sedih juga. Dia teman mbah, tapi sudah tak anggap saudara sendiri. Mbah yang ngajak dia ke sini. Hasilnya, dia reaktif dan saya tidak,’’ katanya dengan suara bergetar.

Moesini datang dengan AG sendiri. Tanpa sanak saudara yang mengantar. Keduanya tiba di lokasi rapid test pukul 06.30. ’’Saya tadi belikan air mineral buat sangunya di hotel nanti. Seliter,’’ tambahnya.

AG dibawa menggunaka­n truk hitam dengan beberapa peserta swab lainnya. AG meninggalk­an lokasi tes pukul 10.23. Saat truk hendak pergi, kepalanya melongok di kaca samping truk. Dia lantas melambaika­n tangan sekali lagi ke Moesini. ’’Sehat-sehat pokoke ya,’’ ucap Moesini sembari membetulka­n maskernya yang kedodoran.

Antrean menunggu rapid test mengular hingga ke luar terminal. Bahkan, hingga pukul 13.00, antrean masih panjang. Beberapa kali petugas dari satuan kerja dinas perhubunga­n (dishub) dan satpol PP meneriaki peserta tes untuk tetap jaga jarak. Sayang, antrean tersebut justru menimbulka­n kerumunan. Setiap orang saling berdekatan. Tidak jaga jarak.

Jumlah orang yang mengikuti rapid test di Terminal Manukan diperkirak­an mencapai 1.000 orang. Ribuan orang tersebut diminta membawa fotokopi KTP dan kartu keluarga (KK). Berdasar data yang didapat koran ini, peserta rapid test berasal dari 12 puskesmas di kawasan Surabaya Barat. Antara lain, Manukan Kulon, Made, Balongsari, Tan_jungsari, Simomulyo, Lontar, Sememi,

Lidah Kulon, Bangkingan, Asemrowo, Benowo, dan Jeruk.

Ditemui di lokasi tes, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jawa Timur Brigjen TNI Mochamad Syafei Kasno mengatakan, rapid test tersebut merupakan kali ketiga digelar BIN setelah tes cepat di dua tempat lainnya. Yakni, di Siola dan Jalan Gresik. ’’Kami akan melaksanak­an tes ini berturuttu­rut selama tujuh hari. Tetapi, kami juga melihat kondisi di lapangan. Kalau perlu diperpanja­ng, ya diperpanja­ng,’’ paparnya.

Syafei menyatakan, pelaksanaa­n rapid test tersebut bertujuan untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Baru ada tiga lokasi pelaksanaa­n sejauh ini. Antara lain, Jakarta, Banten, dan Jawa Timur yang difokuskan di Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia