Pedagang Sering Molor, Jam Buka Lebih Pagi
Ubah Waktu Operasional Physical Distancing Pasar Pegirian
SURABAYA, Jawa Pos – Setelah mengevaluasi penerapan physical
distancing di Pasar Pegirian, Semampir, PD Pasar Surya merumuskan aturan baru. Kemarin (31/5) beberapa peraturan yang sudah diperbarui mulai diberlakukan. Salah satunya adalah jam operasional. Sebelumnya,
physical distancing digelar di Jalan Pegirian pada pukul 06.00– 09.00. Sekarang waktunya berubah jadi pukul 05.00–08.00.
Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin mengatakan, dari hasil pantauan sejak
physical distancing diterapkan selama tiga hari, para pedagang kerap molor dalam berbenah. Yang seharusnya physical distancing telah selesai pukul 09.00 dan Jalan Pegirian kembali dibuka, kenyataannya tidak demikian. Pukul 09.30–10.00, lokasi tersebut baru steril. Itu pun dibubarkan petugas satpol PP dan linmas.
”Karena itu, mulai hari ini (kemarin, Red), physical distancing di luar area pasar kami batasi sampai pukul 08.00. Dan 15 menit kemudian, jalan bisa kembali dibuka,” katanya kemarin (31/5).
Kemudian, melihat situasi di lapangan, mulai pukul 08.00, animo masyarakat di dalam Pasar
Pegirian mulai berkurang. Tidak lagi terjadi keramaian. Dengan kondisi itu, 84 pedagang yang berada di luar bisa meneruskan kembali berjualan di dalam pasar.
Walaupun belum berjalan maksimal, Muhibbudin menilai
physical distancing di Pasar Pegirian telah memberikan efek positif dalam upaya pencegahan pesebaran Covid-19. Pihaknya pun berencana menerapkan physical distancing pada pasar tradisional lainnya. ”Antara lain, Pasar Krukat, Bolongsari, Wonokitri, Tambak Rejo, dan Kepatihan,” ucapnya.
Sementara itu, untuk Pasar Pabean, tidak adanya ruang lebih membuat physical distancing belum bisa diterapkan. Terutama di bagian pasar penjual ikan. Namun, bukan berarti tidak ada solusi. Pembatasan jam operasional telah diterapkan pada penjual ikan. Yaitu, dari pukul 12.00–00.00. Pasar itu tidak lagi dibuka selama 24 jam.
Selama physical distancing,
Jalan Pegirian memang terpaksa ditutup total. Guna mencegah terjadinya kemacetan, rekayasa lalu lintas pun dilakukan Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya.
Physical distancing juga diterapkan pada Pasar Tembok Rejo, RW I mulai Sabtu (30/5). Camat Bubutan Eko Purnomo mengatakan, physical distancing membuat tidak semua penjual bisa berdagang. Yang ada hanya 124 lapak. Namun, bukan berarti mereka tidak bisa berdagang secara total. ”Sistem ganjilgenap akan diterapkan sehingga mereka bisa berdagang bergantian,” ungkapnya.
Sosialisasi sudah dilakukan pedagang. Kebanyakan setuju. Rencanannya, hari ini sistem berjualan ganjil-genap bisa diterapkan.