Jawa Pos

Ritual Ketupat Mini di Kampung Nelayan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Sepekan setelah Lebaran biasanya diperingat­i warga dengan membuat ketupat. Namun, berbeda dengan yang dilakukan warga di Kampung Nelayan Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak, kemarin (31/5). Ketupat menjadi makanan yang diberikan kepada anak-anak secara gratis.

Ya, Aqilah sedang mengikuti tradisi tahunan yang biasa digelar di Kampung Nelayan Sukolilo Baru. Namanya ketupat mini. Tidak ada yang berbeda dengan ketupat biasa. Hanya, di sini anak-anak yang membuka lapak layaknya orang yang berjualan.

Kemudian, anak-anak lain bebas membeli apa yang disajikan. Meskipun judulnya jualan, semua itu disediakan secara cuma-cuma. ”Orang sini bilang ini hari Lebarannya anakanak,” ujar Tri Eko Sulistiowa­ti, salah seorang warga yang turut berpartisi­pasi.

Dia menyatakan, tradisi seperti itu biasanya diikuti warga yang memiliki anak kecil di bawah 12 tahun. Tidak ada menu pakem dalam setiap sajian yang disediakan. ”Yang penting, ada ketupatnya,” jelas ketua KIM Sukolilo Baru itu.

Selain ketupat, biasanya ada menu pendamping seperti jajanan. Misalnya, cenil, mi, dan es. Kebiasaan lain adalah mengeluark­an menu makanan laut. Di antaranya, bakso udang, ikan, kari rajungan, dan soto daging.

Kegiatan tersebut juga bertujuan melatih anak untuk berwirausa­ha. Minimal mereka bisa mengenal bagaimana cara berdagang. Harus ada barang yang dijual dan ada pembelinya.

Di tengah pandemi ini memang membuat semuanya terasa berbeda. Biasanya di saban gang paling sedikit ada 10 rumah yang ikut.

 ?? ROBERTUS RIZKY/JAWA POS ?? SILAKAN DINIKMATI: Aqilah Qotrunnada (kiri) menyodorka­n semangkuk ketupat sayur kepada temannya di kampung nelayan di Kelurahan Sukolilo Baru kemarin.
ROBERTUS RIZKY/JAWA POS SILAKAN DINIKMATI: Aqilah Qotrunnada (kiri) menyodorka­n semangkuk ketupat sayur kepada temannya di kampung nelayan di Kelurahan Sukolilo Baru kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia