Jawa Pos

Tak Perlu Tergesa New Normal

Fasilitas RS di Kota Delta Belum Optimal

-

SIDOARJO, era tatanan baru ramai menjadi bahan pembicaraa­n. Sebagian daerah pun gencar mempersiap­kan diri. Namun, ada pula yang berharap pelaksanaa­n kelaziman baru itu tidak perlu tergesa-gesa. Sebab, pandemi Covid-19 belum mencapai puncaknya.

Menurut Direktur RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan SpP, suatu daerah setidaknya harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan WHO. Organisasi Kesehatan Dunia itu mensyaratk­an bahwa sistem - Wacana kesehatan yang ada sebaiknya sudah mampu melakukan identifika­si, isolasi, pengujian, pelacakan kontak, hingga karantina orang yang terinfeksi.

Sistem kesehatan tersebut meliputi rumah sakit hingga peralatan medis. Untuk memenuhi kriteria itu, semua rumah sakit (RS) harus sudah memiliki alat diagnosis PCR dan skrining serologis Covid-19. Ruang isolasi juga tersedia optimal. ’’RS sudah mampu dalam pelayanan Covid19, kasus persalinan, pembedahan, hemodialis­is, dan kasus lain,’’ papar Atok.

Sementara ini, tegas dia, belum semua fasilitas rumah sakit di Kota Delta memenuhi syarat tersebut. Bahkan, berdasar data dinas kesehatan, ruang isolasi khusus untuk pasien Covid-19 masih terbatas. Bahkan, di RSUD Sidoarjo, ruang isolasi khusus telah penuh. Rumah sakit membuat ruang isolasi baru di lantai 1 IGD. Saat ini masih ada empat pasien di sana.

Berdasar fakta tersebut, penerapan era baru harus dipertimba­ngkan secara matang dan tidak perlu terburu-buru agar membawa kebaikan bagi semua orang. Terlebih, saat ini jumlah kasus positif Covid-19 terus meningkat. Masa puncak pandemi juga belum dilalui. Puncak pandemi diprediksi baru terjadi pada Juli. Jadi, penerapan era baru seyogianya dilaksanak­an setelah masa puncak. ’’Sidoarjo baru bisa menerapkan new normal pada Agustus mendatang,’’ tutur Atok.

Secara terpisah, hingga kemarin jumlah pasien yang sembuh dan keluar rumah sakit terus bertambah. Pada 30 Mei, lima pasien pulang. Kemarin seorang pasien juga kembali ke rumah.

Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo drg Syaf Satriawarm­an Sp Pros menyatakan, pasien positif Covid-19 yang dua kali hasil swab-nya negatif dinyatakan sudah sembuh. Mereka biasanya mendapat surat keterangan dari rumah sakit dan diketahui dinkes. Mereka dinyatakan telah sehat. Jika menjalani tes swab mandiri, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit yang dulu merawat atau puskesmas untuk memperoleh surat tersebut. ’’Yang sudah sembuh dan sehat bisa kembali beraktivit­as,’’ tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia