Longsor di Kawasan Putri Cempo Makin Mengkhawatirkan
GRESIK, Jawa Pos - Longsor di kawasan Putri Cempo makin mengkhawatirkan saja. Bukan hanya akses penghubung yang putus, area longsor pun terus bertambah luas. Dampak tidak segera ditanganinya kondisi tersebut, perbaikan bakal makin sulit.
Pantauan Jawa Pos kemarin (31/5), satu-satunya akses sudah terputus total. Bahkan, paving-paving bekas jalan sudah tidak terlihat. Di pinggir makam patih Sunan Giri, tampak longsoran paling parah. Longsoran itu juga membuat tiga warung di bawahnya ambles dan miring.
Gapura yang jadi pintu masuk makam Putri Cempo pun semakin berantakan. Kemarin sejumlah peziarah masih terlihat di kawasan tersebut. Namun, kebanyakan berjalan kaki dari bukit teratas dan menyusuri kawasan perkebunan atau jalan alternatif.
Syaifuddin, warga setempat, mengatakan, longsoran tanah di bukit bagian atas sudah terjadi sekitar sebulan. Sedangkan longsor di akses makam baru terjadi pekan lalu. ”Ya, setelah hujan lebat itu, longsor meluas. Termasuk yang atas, juga bertambah longsornya,” ungkap lelaki yang ikut membuat akses alternatif tersebut.
Seperti pernah diberitakan, pembangunan tebing dan peningkatan jalan di kawasan Putri Cempo sebetulnya dianggarkan sejak 2019. Pemenang lelang pun sudah ada dan tinggal mengerjakan. Namun, karena waktu mepet dengan akhir tahun anggaran, proyek itu tidak jadi dikerjakan.
Tahun ini Pemkab Gresik kembali menganggarkan proyek tersebut. Perinciannya, anggaran pembangunan jalan Rp 2,8 miliar. Lalu, anggaran pembangunan tebing yang semula Rp 5 miliar belakangan dikurangi untuk pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 sehingga tinggal Rp 2 miliar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Gunawan Setiaji belum bisa memberikan keterangan soal kelanjutan proyek perbaikan di kawasan Putri Cempo.