Disiplin Protokol Kesehatan, Selanjutnya New Normal
Pemkab Siapkan Tujuh Kawasan untuk Percontohan
GRESIK, Jawa Pos – Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga di Gresik sepekan lagi berakhir. Tepatnya 8 Juni mendatang. Gugus Tugas Covid-19 Gresik pun terus melakukan persiapan terkait dengan wacana pemberlakuan tatanan normal baru (new normal).
Saat ini Pemkab Gresik masih fokus pada upaya peningkatan disiplin protokol kesehatan lum menerapkan new normal. Setelah itu, akan dipersiapkan kawasan-kawasan yang dijadikan percontohan. Kawasan tersebut sekaligus diikutkan dalam lomba inovasi yang digelar Kemendagri dengan tema Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19.
Gresik bakal mengambil tujuh sektor untuk dijadikan tohan. Di sektor pasar tradisional, ada Pasar Pondok Permata Suci (PPS), Manyar. Untuk pasar modern, Gressmall, GKB, akan disiapkan. Di bidang perhotelan, Aston Inn dijadikan percontohan. Lalu, untuk restoran, Warung
Apung Rahmawati disiapkan. Di sektor wisata, Setigi, Sekapuk, Ujungpangkah, disiapkan. Untuk pelayanan publik, mal pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dijadikan percontohan.
Bupati Sambari Halim Radianto mengatakan, semua sektor yang diikutkan lomba akan dijadikan sebagai percontohan sektor lain di wilayah Kabupaten Gresik. Tujuh sektor tersebut harus nerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. ”Misalnya, menyediakan tempat cuci tangan beserta sabun, thermo gun, hand sanitizer, hingga disinfektan. Lalu, baik petugas dan pengunjung harus bermasker dan menjaga jarak aman,” katanya.
Dia berharap output lomba inovasi tatanan normal baru itu nanti bisa menjadi role model atau percontohan di semua bidang dan dapat diterapkan secara menyeluruh. ”Kira-kira dari sana nanti gambaran normal baru itu bisa jelas. Karena saat ini masyarakat masih meraba-raba apa itu normal baru,” jelas doktor lulusan Universitas Airlangga tersebut.
Untuk penerapan normal baru secara keseluruhan, tentu pihaknya juga harus menunggu regulasi pemerintah. Sambil menunggu, pemkab terus fokus untuk meningkatkan disiplin protokol kesehatan masyarakat. ”Disiplin protokol kesehatan ditegakkan dulu secara maksimal. Jika masyarakat sudah terbiasa, kita melangkah ke normal baru,” tambah Kabaghumas Pemkab Gresik Reza Pahlevi.
Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim mengatakan, pihaknya sudah siap untuk menerapkan new normal di tempat wisata Selo Tirta Giri (Setigi). ”Sebenarnya, berdasar izin, sudah boleh dibuka besok (hari ini, Red). Tapi, kami memutuskan akan mulai dibuka 6 Juni nanti,” katanya kemarin.