Jawa Pos

Enam Daerah Jadi Lumbung Pangan Jatim

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi coronaviru­s disease (Covid-19) membawa dampak besar di berbagai sektor. Tak terkecuali potensi gangguan ketahanan bahan pangan.

Potensi itu mendapat atensi besar dari Pemprov Jatim. Kemarin Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah menetapkan enam kabupaten/kota sebagai lumbung pangan di Jatim. Enam daerah tersebut meliputi Bojonegoro, Jember, Ngawi, Nganjuk, Tuban, dan Tulungagun­g. Enam kabupaten itu diproyeksi­kan bisa mempercepa­t musim tanam.

Harapan tersebut disampaika­n Khofifah dalam rapat virtual bersama para kepala daerah di Gedung Grahadi kemarin. Dia mengatakan, wabah Covid-19 masih melanda Jatim. Selain penanganan dan pencegahan Covid-19, pihaknya harus fokus pada penguatan bahan pangan. ’’Enam daerah ini kami targetkan bisa maksimal menghadapi musim tanam ini,’’ ucapnya.

Saat ini produk beras di Jatim masih surplus. Pada semester I tahun ini, beras diperkirak­an mencapai 4,06 juta ton. Konsumsi Jatim diperkirak­an 2,1 juta ton. Dengan begitu, ada surplus 1,9 juta ton. Karena itu, Jatim menjadi andalan di sektor produksi beras nasional.

Pemerintah pusat pun berharap Jatim tetap menjadi penyokong bahan pangan. Terutama beras. Masa pandemi Covid-19 tidak boleh menghambat penguatan pangan tersebut. ”Karena itu, kepala daerah berkoordin­asi dengan masyarakat agar percepatan masa tanam berlangsun­g dengan baik,” katanya.

Ada beberapa tahapan yang dipersiapk­an untuk mempercepa­t masa tanam. Salah satunya, distribusi benih dan penyaluran pupuk bersubsidi. Khofifah meminta pendistrib­usian dan penyaluran­nya sampai ke petani. ’’Butuh pengawalan agat tidak meleset,’’ tegasnya.

 ?? GRAFIS: CHIS/JAWA POS ??
GRAFIS: CHIS/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia