Waktu Mandi Harus Dibatasi
MENJELANG restart Premier League pada 17 Juni mendatang, bukan hanya pelatih yang menggenjot kondisi para pemain. Klub pun mengebut perbaikan stadion agar sesuai dengan protokol baru.
Sebagaimana diberitakan Daily Star kemarin (1/6), stadion lawas atau stadion berkapasitas kecil menjadi sorotan. Misalnya, Goodison Park (kandang Everton), Turf Moor (kandang Burnley), Vicarage Road (kandang Watford), dan Selhurst
Park (kandang Crystal Palace). Apalagi, dalam protokol kesehatan dan keamanan pada era kenormalan baru ini, menjaga jarak antarindividu dan personalisasi barang sangat penting untuk memutus rantai pandemi Covid-19.
Sumber Daily Star di internal Premier League mengungkapkan, masalah penyekatan kamar mandi menjadi topik hangat yang dibicarakan beberapa klub. Stadion yang berkapasitas 10 ribu–15 ribu penonton tentu tidak memiliki banyak kamar mandi.
’’Solusinya adalah waktu mandi para pemain ini dibatasi setelah laga. Atau, si pemain memilih untuk mandi di rumah, hotel, atau rumahnya setelah pertandingan,’’ tutur sumber tersebut. ’’Dan tak diizinkan menggunakan barang rekannya,’’ tambahnya.
Memang, dalam tes cepat akhir pekan lalu untuk mengenali simtom SARS-CoV-2, tidak ada pemain, staf, dan pelatih yang positif. Namun, dua pekan ke depan sebelum kompetisi bergulir, kewaspadaan harus ditingkatkan. Padahal, hingga saat ini regulator liga belum memutuskan jumlah maksimal orang yang berada di area stadion. Jika berkaca pada Bundesliga, jumlahnya hanya 322 orang.
The Sun menulis, dengan limitasi jumlah orang yang masuk stadion berdasar tingkat urgensinya, para direktur atau eksekutif klub tidak masuk dalam daftar tersebut. Menurut The Sun, tanpa direktur atau eksekutif, laga akan tetap berjalan.