Rayakan Harlah Pancasila tanpa Pakaian Adat
Peringatan Hari Lahir Pancasila secara Virtual
JAKARTA, Jawa Pos – Peringatan Hari Lahir Pancasila kemarin (1/6) tidak bisa dirayakan semeriah tahun lalu. Pandemi Covid-19 membuyarkan rencana rutin menampilkan kebinekaan Indonesia. Untuk kali pertama, upacara Hari Lahir Pancasila diselenggarakan secara virtual. Bukan dari Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri.
Yang ada hanyalah tampilan layar. Sebab, upacara diselenggarakan dengan menggunakan fasilitas konferensi video. Presiden Joko Widodo memimpin upacara dari Ruang Garuda di Istana Kepresidenan Bogor. Tidak mengenakan pakaian adat daerah seperti tahun lalu, tetapi setelan jas dan masker. Sementara itu, para undangan mengikuti upacara dari kantor dan kediaman masing-masing.
Dalam kesempatan tersebut, presiden menyebut bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila di tengah pandemi Covid-19 benarbenar menguji daya juang Indonesia sebagai bangsa. Juga, menguji pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan, dan ketenangan dalam mengambil kebijakan.
Karena itu, Indonesia patut bersyukur memiliki Pancasila sebagai penggerak. Tidak hanya menggerakkan persatuan. ’’Menggerakkan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi,’’ ujarnya. Nilai-nilai Pancasila harus terus dipraktikkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Situasi saat ini, lanjut Jokowi, memerlukan daya juang dan kerja keras kita sebagai bangsa agar mampu melewati masa sulit pandemi. Semua negara dalam kesulitan dan tengah berlomba menjadi pemenang dalam mengatasi pandemi. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia juga harus tampil sebagai pemenang.
’’Kita harus optimistis. Kita harus mampu menciptakan peluang di tengah kesulitan,’’ tegas mantan gubernur DKI Jakarta itu. Kesulitan akibat pandemi harus dijawab dengan inovasi dan karya nyata. Karena itu, kreasi dan inovasi menjadi penting agar mampu berprestasi di tengah pandemi. Dengan demikian, kesulitan yang ada mampu dimanfaatkan menjadi sebuah lompatan.