Masalkan Kampung Wani di Semua RW
Gugus Tugas Tekan Persebaran Covid-19 di Perkampungan
– Pembentukan kampung-kampung untuk memerangi pandemi Covid-19 segera dimasalkan. Pemkot menginisiasi Kampung Wani Jogo Suroboyo yang secara bertahap dibentuk di semua RW di seluruh Surabaya. Memang masih ada kecamatan yang belum membentuk gugus tugas tingkat perkampungan tersebut. Para pengurus kampong, tampaknya, butuh peralatan pendukung untuk operasional gugus tugas itu
JKELENGKAPAN DALAM KAMPUNG WANI JOGO SUROBOYO
Satgas Wani Jogo Menjaga perbatasan RW. Penjagaan diupayakan 24 jam. Penjaga bertanya dan mencatat warga yang keluar-masuk.
Satgas Wani Sehat Mendata kondisi warga yang ODP hingga ODR. Terutama yang isolasi mandiri. Ada juga tim penyemprot disinfektan di area kampung.
Satgas Wani Sejahtera Mendata warga yang terdampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Misalnya, di-PHK atau penghasilan yang berkurang drastis. Pemberdayaan ekonomi lokal warga.
Satgas Wani Ngandani Terus-menerus memberikan sosialisasi kepada warga tentang Covid-19 serta bahaya dan pencegahannya. Mereka bertugas menegur warga yang tidak bermasker saat keluar rumah.
KEBUTUHAN PERALATAN APD seperti face shield, baju hazmat, masker, dan sarung tangan.
1 2 3
4
Thermo gun.
Semprotan disinfektan.
Spanduk sosialisasi.
Pembentukan Gugus Tugas Kampung Wani Jogo Suroboyo itu berdasar surat keputusan dari para camat setempat. Tujuannya, pembentukan gugus tugas itu bukan sekadar nama, melainkan kerja yang istiqamah dari para warga.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Surabaya Irvan Widyanto mengungkapkan, kegiatan RW yang sudah membentuk Kampung Wani Jogo Suroboyo mulai berlaku. Yakni, ada satgas Wani Jogo yang sudah berjaga-jaga di pintu portal masuk ke RW tersebut. Akses masuk ke RW atau kampung itu sudah dibuat satu pintu alias one gate system.
’’Ada yang benar-benar sudah diportal. Warga kemudian gotong royong untuk gantian berjaga. Bahkan ada yang dijaga 24 jam,’’ ujar Irvan kemarin (1/6).
Di Kecamatan Wonokromo, misalnya, sudah terbentuk di 58 RW. Genteng ada 64 RW, Wonocolo (44 RW), Pakal (34 RW), Jambangan (26 RW), Dukuh Pakis (11 RW), dan Tenggilis Mejoyo (25 RW).
Camat Pakal Tranggono Wahyu Wibowo mengungkapkan, sejak Selasa pekan lalu semua RW di wilayahnya terbentuk Kampung
Wani Jogo Suroboyo. Total ada 34 RW yang tersebar di empat kelurahan di kecamatan paling barat Surabaya tersebut. Pembentukan itu memang masih secara kelembagaan.
Kampung Wani Jogo Suroboyo yang digagas Pemkot Surabaya memang realisasi dari usulan untuk membantu gugus tugas di tingkat kampung. Usulan tersebut muncul dalam rapat analisis dan evaluasi PSBB tahap kedua bersama Kapolda Jawa Timur Irjen M. Fadil Imran bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah pada 22 Mei lalu. Saat itu dicontohkan kampung tangguh di Malang.
Pemkot Surabaya memutuskan menamai Kampung Wani Jogo Suroboyo. Di dalam gugus tugas tersebut ada empat satuan tugas. Yakni, Satgas Wani Jogo, Wani Sehat, Wani Ngandani, dan Wani Sejahtera.
Camat Tambaksari Ridwan Mubarun mengungkapkan, dari total 78 RW, di wilayahnya sudah terbentuk di 42 RW atau lebih dari 60 persen. Dia menyebutkan bahwa pihaknya memang harus berembuk dulu dengan para tokoh masyarakat untuk membentuk Kampung Wani Jogo Suroboyo. Sebab, gugus tugas itu dipandegani para warga sendiri. Pihak kecamatan, kelurahan, polsek, dan koramil memberikan dukungan.
’’Sejumlah sarana dan prasarana memang masih kurang. Tapi, ada potensi gotong royong yang luar biasa di tengah warga,’’ papar Ridwan.
Di sisi lain, Camat Sawahan M. Yunus menjelaskan bahwa di wilayahnya 72 RW sudah terbentuk seluruhnya Kampung Wani Jogo Suroboyo. Tantangan yang dihadapi para petugas gugus tugas di perkampungan tersebut memang cukup beragam. Yang paling sederhana ada warga yang masih enggan atau belum sadar untuk memakai masker. ’’Kalau yang menemui begitu, ya harus diingatkan. Kadang harus berkalikali,’’ kata Yunus.